ANALIS MARKET (23/9/2025): IHSG Berpotensi Teknikal Rebound
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (22/9) ditutup turun 0.14%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp147 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah AMMN, BBCA, BBNI, BRMS dan BREN.
Sementara itu, Indeks-indeks saham Wall Street kompak melesat hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) pada perdagangan Senin (22/9). Kenaikan tersebut didorong kenaikan saham Nvidia setelah perusahaan itu mengumumkan kemitraan besar dengan OpenAI. Kesepakatan tersebut menimbulkan optimisme investor terhadap masa depan kecerdasan buatan (AI). Indeks S&P 500 naik 0,44%, Nasdaq Composite menguat 0,70%, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,14%. Di sisi emiten, saham Nvidia melesat 3,9% setelah mengumumkan rencana investasi senilai US$ 100 miliar di OpenAI untuk membangun pusat data. Selain itu, saham Oracle juga ikut rally 6% setelah mengumumkan pergantian kepemimpinan, dengan Clay Magouyrk dan Mike Sicilia ditunjuk sebagai co-CEO, sementara Safra Catz beralih menjadi executive vice chair. Sepanjang bulan ini, saham Oracle sudah melonjak sekitar 45%. Saham Apple ikut naik 4% berkat optimisme penjualan iPhone terbaru. Meski demikian, potensi penutupan pemerintah (government shutdown) AS menjadi faktor penahan kenaikan pasar. Pekan lalu, Senat menolak dua proposal pendanaan pemerintah, baik dari Partai Republik maupun Demokrat. Pemimpin Demokrat Senat, Chuck Schumer, mendesak Presiden AS Donald Trump segera bertemu untuk mencapai kesepakatan sebelum tenggat 30-Sep mendatang. Sentimen positif didukung pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu, pekan ini pasar menanti data inflasi favorit The Fed, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi personal (PCE).
Di sisi lain, Bursa saham Asia menguat pada Senin (22/9) seiring investor menimbang arah kebijakan moneter AS setelah pemangkasan suku bunga The Fed pekan lalu. Sentimen pasar tertahan oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memperketat izin kerja bagi tenaga asing. Fokus investor tertuju pada saham India dan sektor teknologi setelah pemerintahan Trump pada Jumat lalu menyatakan akan meminta perusahaan membayar biaya USD100 ribu per tahun untuk setiap visa kerja baru H-1B. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,99% dan Topix menguat 0,49%, seiring meredanya kekhawatiran atas dampak keputusan BOJ untuk menjual kepemilikan aset berisiko. Dalam pertemuan dua hari yang berakhir Jumat lalu, BOJ mengumumkan akan menjual kepemilikan exchange-traded funds (ETF) di pasar dengan kecepatan sekitar JPY330 miliar (USD2,23 miliar) per tahun, sebagai bagian dari upaya mengakhiri stimulus moneter masifnya. Sementara itu, KOSPI Korea Selatan naik 0,68%, ASX 200 Australia bertambah 0,43% dan Shanghai Composite tumbuh 0,22%. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong turun 0,76% dan STI Singapura melemah 0,12%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (23/9), Fanny Suherman, CFP® selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi teknikal rebound hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 7950-8000 dan Resist IHSG: 8080-8120.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BUMI, DEWA, WIRG, WIFI, HRUM, dan ANTM.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BUMI, Spec Buy dengan area beli di 115-119, cutloss di bawah 115. Target dekat di 123-128.
DEWA, Spec Buy dengan area beli di 226-234, cutloss di bawah 220. Target dekat di 250-270.
WIRG, Spec Buy dengan area beli di 147-151, cutloss di bawah 146. Target dekat di 154-158.
WIFI, Spec Buy dengan area beli di 2680-2730, cutloss di bawah 2680. Target dekat di 2840-2870.
HRUM, Spec Buy dengan area beli di 1040-1055, cutloss di bawah 1030. Target dekat di 1070-1100.
ANTM, Buy if Break 3580, dengan target dekat di 3650-3700. Cutloss di bawah 3480.

