ANALIS MARKET (22/9/2025): IHSG Berpotensi Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (19/9), IHSG kemarin ditutup naik 0.53%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp1.41 Triliun.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BRMS, BBRI, ANTM, ASII dan BRPT.
Sementara itu, Wall Street kembali mencatatkan rekor penutupan tertinggi, dengan volume perdagangan mencapai level tertinggi sejak Apr-25. Jumat (19/9), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,37%, S&P 500 menguat atau 0,49% dan Nasdaq Composite menguat 0,72%. Dengan hasil penutupan tersebut, merupakan kenaikan minggu ketiga berturut-turut yang didorong oleh pemangkasan suku bunga pertama The Fed pada tahun 2025 pada hari Rabu lalu dan indikasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Di sisi emiten, saham perusahaan pengiriman paket FedEx naik 2,3% setelah melaporkan laba dan pendapatan kuartal di atas ekspektasi, karena pemangkasan biaya dan penguatan pengiriman domestik membantu mengimbangi volume internasional yang lebih rendah. Saham Apple juga naik 3,2% menyusul kenaikan target harga dari J.P. Morgan. Sementara itu, Trump dan Presiden China Xi Jinping berbicara melalui telepon, setelah itu Trump mengatakan bahwa kedua pemimpin telah mencapai kemajuan dalam kesepakatan TikTok dan sepakat untuk bertemu langsung paling cepat bulan depan di Korea Selatan. Pada hari Jumat juga, Senat memblokir RUU pendanaan jangka pendek, yang meningkatkan kemungkinan penutupan pemerintah AS. Sedangkan, Lennar turun 4,2% setelah perusahaan pengembang perumahan tersebut melaporkan laba kuartal ketiga yang lebih rendah dan memperkirakan pengiriman rumah kuartal keempat di bawah perkiraan. Sementara itu, saham Paramount Skydance melonjak 5,9% setelah laporan CNBC memaparkan detail lebih lanjut tentang potensi tawaran perusahaan media tersebut untuk Warner Bros Discovery, yang naik 3,4%.
Di sisi lain, Indeks saham Nikkei 225 Jepang melemah 0,57% dan Topix turun 0,35%, setelah keputusan Bank of Japan (BoJ). Pada Jumat (19/9), BOJ memutuskan menahan suku bunga jangka pendek di level 0,5%, sekaligus mengumumkan langkah baru dengan mulai menjual kepemilikan aset berisiko. Selain itu, data resmi menunjukkan indeks harga konsumen inti (CPI) Jepang naik 2,7% YoY pada Agust-25. Angka tersebut masih berada di atas target inflasi 2% BoJ, namun menjadi laju kenaikan paling lambat dalam sembilan bulan terakhir. Sedangkan, kenaikan CPI inti, yang mengecualikan harga pangan segar namun mencakup biaya energi, sesuai dengan ekspektasi. Angka tersebut juga melambat dari 3,1% pada Jul-25. Sementara itu, indeks ASX/S&P 200 Australia naik 0,32% dan Hang Seng Hong Kong flat. Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,46% dan Kosdaq menguat 0,70%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (22/9), Fanny Suherman, CFP®? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan terbatas setelah rebalancing FTSE di closing Jumat lalu. Diperkirakan Support IHSG: 7950-8000 dan Resist IHSG: 8080-8150.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: EMTK, BUMI, AMMN, CDIA, SSIA, dan MBMA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
EMTK, Spec Buy dengan area beli di 1215, cutloss di bawah 1200. Target dekat di 1250-1270.
BUMI, Buy if Break 115, dengan area jual di 119-122. Cutloss di bawah 112.
AMMN, Spec Buy dengan area beli di 7675, cutloss di bawah 7525. Target dekat di 7850-8000.
CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1535, cutloss di bawah 1510. Target dekat di 1565-1585.
SSIA, Buy on Weakness dengan area beli di 1760-1780, cutloss di bawah 1760. Target dekat di 1820-1850.
MBMA, Spec Buy dengan area beli di 450-470, cutloss di bawah 450. Target dekat di 490-505.

