ANALIS MARKET (18/9/2025): IHSG Masih Berpeluang Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (17/9) ditutup naik 0.85%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp286 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, ANTM, BBNI dan AMRT.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas turun pada Rabu (17/9). Namun, Dow Jones Industrial Average justru naik setelah The Fed memangkas suku bunga acuan. Dow Jones ditutup naik 0,6%. Sedangkan, S&P 500 turun tipis 0,1% dan Nasdaq Composite melemah 0,3%. Pergerakan tersebut terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps sesuai ekspektasi. Namun, komentar Ketua The Fed Jerome Powell yang menyebutkan pemangkasan sebagai langkah ‘manajemen risiko’ meredam optimisme investor, karena sinyal yang diberikan bukan awal dari siklus panjang penurunan suku bunga. Saham-saham teknologi besar memimpin pelemahan karena aksi profit taking investor setelah rally. Saham Nvidia, Oracle, Palantir, dan Broadcom tercatat ditutup melemah. Sedangkan, saham-saham yang diperkirakan diuntungkan dari penurunan suku bunga justru menguat, seperti Walmart, JPMorgan, dan American Express, yang menjadi penopang penguatan Dow Jones. Melalui hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dengan suara 11-1, The Fed menurunkan suku bunga ke kisaran 4,00%-4,25%. The Fed juga memberikan sinyal akan ada dua kali pemangkasan tambahan hingga akhir 2025. Dalam pernyataan resminya, The Fed mencatat pertumbuhan lapangan kerja melambat, tingkat pengangguran sedikit naik meski masih rendah, sementara inflasi meningkat dan masih berada di level cukup tinggi.

Di sisi lain, Bursa Asia beragam pada perdagangan Rabu (17/9), dengan mayoritas indeks melemah. Indeks Jepang, Nikkei 225 melemah 0,25% dan Topix turun 0,71%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,05% dan Kosdaq melemah 0,74%. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong naik 1,78%, Taiex Taiwan turun 0,75% dan ASX 200 Australia melemah 0,67%. Di sisi lain, Straits Times turun 0,32% dan FTSE Malaysia naik 0,72%. Pelemahan Bursa Asia, seiring investor wait and see menjelang keputusan suku bunga The Fed pada Rabu (17/9) waktu AS.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (18/9), Fanny Suherman, CFP® selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG masih berpotensi tes resistance baru di 8075-8100 setelah BI dan The Fed cut rate 25 bps. Diperkirakan Support IHSG: 7900-7970 dan Resist IHSG: 8075-8100.”

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini: CDIA, BRMS, BUMI, MDKA, BWPT, dan KRAS.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1460-1475, cutloss di bawah 1425. Target dekat di 1490-1510.

BRMS, Spec Buy dengan area beli di 555-565, cutloss di bawah 540. Target dekat di 575-585.

BUMI, Spec Buy dengan area beli di 110-112, cutloss di bawah 107. Target dekat di 115-119.

MDKA, Spec Buy dengan area beli di 2490, cutloss di bawah 2410. Target dekat di 2520-2550.

BWPT, Spec Buy dengan area beli di 142, cutloss di bawah 136. Target dekat di 149-154.

KRAS, Spec Buy dengan area beli di 300-308, cutloss di bawah 296. Target dekat di 328-332.