MAPA Bukukan Pendapatan Bersih Rp8,8 Triliun di Semester 1 - 2025, Melejit 11,5% YoY
Pasardana.id - PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAA) (IDX: MAPA), anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) (IDX: MAPI) untuk sports, kids, dan leisure, mengumumkan hasil kinerja kuartal kedua dan semester pertama 2025.
Melansir keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/7) disebutkan, untuk pencapaian semester pertama tahun 2025, pendapatan bersih naik 11,5% menjadi Rp8,8 triliun.
Laba kotor tercatat sebesar Rp4,1 triliun, meningkat 13,1% dari Rp3,7 triliun, sementara laba usaha mencapai Rp954 miliar, dan EBITDA sebesar Rp1,7 triliun.
Selain itu, MAA membukukan laba bersih sebesar Rp655 miliar.
Pendapatan bersih MAA pada kuartal kedua meningkat 6,7% menjadi Rp4,5 triliun dari Rp4,2 triliun pada tahun lalu.
Laba kotor tumbuh 11,0%, menjadi Rp2,1 triliun, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp486 miliar, dan EBITDA mencapai Rp865 miliar.
Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp316 miliar pada kuartal ini.
“Pada kuartal kedua, MAA mencatat kinerja yang stabil di tengah ketidakpastian makroekonomi yang berkelanjutan serta tren belanja konsumen yang kurang kondusif. Meskipun sebagian penjualan Lebaran telah beralih ke bulan Maret, kami tetap melihat ketertarikan pada berbagai brand utama kami seiring dengan meningkatnya gaya hidup aktif, khususnya selama libur sekolah bulan Juni,” ucap Ratih D. Gianda, VP of Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability.
Sejalan dengan kinerjanya, MAA juga melanjutkan inisiatif strategis melalui akuisisi VIVAIA di Thailand pada kuartal kedua.
Langkah ini mencerminkan komitmen Perusahaan dalam memahami dinamika pasar dan beradaptasi terhadap preferensi pelanggan.
Dengan pendekatan selektif terhadap kemitraan brand, MAA bertujuan memperkuat portofolio untuk menyelaraskan minat konsumen yang terus tumbuh terhadap produk alas kaki berorientasi sustainable dan gaya hidup sehat.
“Memasuki semester kedua tahun ini, MAA akan terus meningkatkan efisiensi dengan pengelolaan biaya dan inventory yang disiplin, disertai dengan memantau kinerja brand dan gerai. Kami melihat potensi jangka panjang di berbagai pasar dan tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan di mana pun mereka berada, serta menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” tutup Ratih.

