Enam Poin Kesepakatan RI-Arab Saudi Terkait Energi dan Kebijakan Iklim
Pasardana.id - Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menyepakati beberapa kerja sama di sektor energi sampai kebijakan iklim.
Total, ada sebanyak enam poin yang disepakati oleh kedua negara.
Poin pertama yang disepakati adalah kerja sama mengenai pasokan minyak mentah dan turunannya. Dalam poin tersebut terdapat peluang investasi di bidang pengilangan dan petrokimia.
“Termasuk juga kerja sama dalam penggunaan hidrokarbon yang inovatif, demi menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendorong penerapan teknologi hilir yang ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi,” tulis pernyataan bersama tersebut.
Sedangkan pada poin kedua, kerja sama akan difokuskan pada pengembangan dan keberlanjutan rantai pasok sektor energi. Hal ini termasuk mendorong kolaborasi antar perusahaan dari kedua negara agar potensi sumber daya lokal bisa dimaksimalkan.
“Tujuannya adalah menciptakan pasokan energi yang lebih fleksibel, efisien, dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri melalui penguatan konten lokal dan pembangunan rantai pasok yang tangguh dan inklusif,” tulis pernyataan tersebut.
Pada poin ketiga, fokusnya ada di sektor listrik. Nantinya Indonesia dan Arab Saudi akan memperkuat kerja sama di bidang listrik, energi terbarukan, dan teknologi penyimpanan energi.
Pada poin ini, kedua negara ingin meningkatkan partisipasi perusahaan dalam proyek-proyek energi bersih sekaligus mendorong alih teknologi, penguatan kapasitas, dan riset bersama guna mendukung transisi energi nasional.
Selanjutnya pada poin keempat, efisiensi dan konservasi energi juga menjadi perhatian.Di poin ini Indonesia dan Arab Saudi akan saling berbagi pengetahuan terkait penerapan standar Minimum Energy Performance Standards (MEPS). Keterlibatan perusahaan dari kedua negara juga didorong untuk mengembangkan proyek bersama di bidang efisiensi energi.
Poin kelima, kedua negara mendukung pendekatan ekonomi karbon sirkular yang fokus pada pengurangan emisi secara berkelanjutan. Indonesia dengan Arab Saudi juga menjajaki kerja sama dalam teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) termasuk pertukaran informasi dan keahlian terkait sistem transportasi karbon lintas negara.
Yang terakhir poin keenam, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor sumber daya mineral. Hal ini mencakup pertukaran pengalaman dalam kegiatan geologi, pertambangan, pengolahan, teknologi modern, evaluasi bijih, dan riset ilmiah lainnya terkait mineral.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri kabinet bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu (2/7).
Dalam momen tersebut, keduanya juga membahas langkah-langkah untuk semakin memperkuat kerja sama pelayanan jemaah haji di masa mendatang.
Tidak hanya soal layanan ibadah, pertemuan itu juga membahas kerja sama bilateral di bidang kesehatan.
Kedua belah pihak menyatakan keinginan bersama untuk memperkuat kolaborasi, terutama terkait pelaksanaan persyaratan kesehatan bagi jemaah haji dan umrah.
Keduanya pun menyepakati pentingnya mendukung investasi di sektor kesehatan, termasuk dalam industri farmasi, pengembangan vaksin, serta teknologi kesehatan.

