ITSEC Asia Pertegas Komitmen Mewujudkan Keamanan Siber yang Inklusif
Pasardana.id – Dua tahun setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Patrick Rudolf Dannacher, hadir dalam wawancara langsung di program “Market Review” IDX Channel.
Dalam kesempatan tersebut, Patrick membahas perjalanan ITSEC pasca-IPO dan komitmennya dalam melindungi tidak hanya perusahaan besar, tetapi juga usaha kecil dan masyarakat luas.
“IPO tahun 2023 bukan sekadar soal pendanaan, tetapi menjadi titik balik dalam membangun dampak jangka panjang,” ungkap Patrick, seperti dilansir dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7).
“Itu mendorong kami untuk menjadi lebih transparan, lebih bertanggung jawab, dan lebih fokus pada permasalahan nyata yang dihadapi klien setiap hari,” sambungnya.
Dijelaskan, sejak mencatatkan saham perdana, PT ITSEC Asia Tbk (IDX: CYBR) telah memperluas tim Riset dan Pengembangan (R&D) menjadi lebih dari 40 insinyur lokal.
Sebagian besar dana IPO dialokasikan untuk mengembangkan lini produk keamanan siber perusahaan yang dikenal dengan nama Intellibron.
Solusi Intellibron dirancang khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sering kesulitan mengakses perlindungan siber dengan harga terjangkau.
Produk ini juga mencakup sistem intelijen ancaman yang dapat mendeteksi dan merespons serangan siber secara proaktif.
“Tujuan kami adalah mendemokratisasi keamanan siber,” jelas Patrick.
“Kami ingin setiap pemilik UMKM, meskipun dengan keterbatasan tim IT, tetap bisa melindungi operasional digital mereka. Ketahanan siber tidak boleh jadi hak istimewa perusahaan besar saja,” lanjutnya lagi.
Intellibron kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan utama Perusahaan.
CYBR mencatatkan pendapatan sebesar Rp139 miliar di kuartal pertama 2025, tumbuh 176% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam rangka memperluas jangkauan ke pengguna ponsel di Indonesia, ITSEC Asia juga tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi keamanan siber khusus konsumen pada akhir tahun ini.
Ini merupakan langkah besar pertama perusahaan ke pasar B2C (Business-to-Consumer), menjangkau masyarakat umum di tengah meningkatnya penggunaan perangkat seluler.
Aplikasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna individu, serta mengikuti standar bisnis dan regulasi lokal.
Selain mengembangkan produk, ITSEC Asia juga berkontribusi dalam mengatasi krisis talenta siber nasional melalui pendirian ITSEC Cyber Academy di tahun 2024.
Akademi ini berfokus pada pelatihan profesional IT bekerja sama dengan berbagai universitas dan instansi pemerintah, demi mendukung kebutuhan nasional akan tenaga ahli keamanan siber.
ITSEC Asia juga tengah mempersiapkan gelaran ITSEC Cybersecurity Summit 2025 yang akan berlangsung pada 26–28 Agustus 2025 di The Ritz-Carlton Jakarta.
Acara ini akan menghadirkan pakar keamanan siber internasional untuk membahas ancaman terhadap infrastruktur kritikal dan strategi pertahanan digital yang inklusif.
“Keamanan siber kini bukan lagi pilihan, tetapi bagian penting dari infrastruktur,” tegas Patrick.
“Tanggung jawab kami adalah memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses, efektif, dan benarbenar dirancang untuk Indonesia,” tandasnya.

