ANALIS MARKET (23/7/2025): IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (22/7), IHSG ditutup turun 0.72%, dan kembali disertai dengan net sell asing sebesar Rp484 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah ANTM, BMRI, PANI, BBNI dan BBCA.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas menguat, bahkan S&P 500 kembali mencatatkan all time high pada perdagangan Selasa (22/7). Di tengah rilis laporan keuangan emiten dan perkembangan terbaru tentang tarif dagang AS. S&P 500 naik tipis 0,06%, Dow Jones Industrial Average menguat 0,4%. Sedangkan, Nasdaq Composite melemah 0,39%. Tekanan datang dari saham-saham teknologi, terutama semikonduktor, setelah laporan The Wall Street Journal menyebutkan proyek kecerdasan buatan senilai US$ 500 miliar milik SoftBank dan OpenAI menghadapi hambatan dan penyesuaian skala. Saham Broadcom turun lebih dari 3%, Nvidia terkoreksi lebih dari 2%, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing turun nyaris 2%. Sementara itu, saham Lockheed Martin ambles hampir 11% setelah pendapatan kuartal II tidak memenuhi ekspektasi analis. Nasib serupa dialami Philip Morris yang kehilangan 8% usai merilis laporan pendapatan yang meleset. Namun, sektor di luar teknologi justru menopang indeks. Saham sektor kesehatan memimpin penguatan dengan lonjakan hampir 2%, ditopang oleh lonjakan saham IQVIA sebesar 18% usai mengalahkan ekspektasi pendapatan dan laba. Saham Amgen dan Merck juga ikut naik. Indeks saham perusahaan kecil, Russell 2000, juga menguat 0,8%. Laporan keuangan dari Alphabet (induk Google) dan Tesla dijadwalkan rilis Rabu, menandai dimulainya musim laporan dari para raksasa teknologi ‘Magnificent Seven’. Mereka diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba kuartalan.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik cenderung naik pada perdagangan Selasa (22/7), dengan pasar Jepang rebound setelah akhir pekan yang penuh gejolak politik. Koalisi partai berkuasa di Jepang kehilangan suara mayoritas di majelis tinggi, namun hal tersebut tidak menggoyahkan optimisme pasar. Sementara itu, Menteri Keuangan baru Korea Selatan, Koo Yun-cheol, dan Menteri Perdagangan, Yeo Han-koo, akan mengadakan perundingan perdagangan dengan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, Jumat pekan ini. Kunjungan tersebut dilakukan untuk membahas terkait tarif dagang dimana Korea Selatan dikenakan tarif sebesar 25% mulai 1 Agustus. Indeks Jepang, Nikkei 225 turun 0,11%, sedangkan Topix menguat 0,06%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,27% dan Kosdaq melemah 1,06%. Sedangkan, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,10%, Hang Seng Hong Kong naik 0,54% dan Shanghai Composite naik 0,62%. Sementara itu, FTSE Straits Times naik 0,03%, setelah sepanjang perdagangan melemah dan FTSE Malay KLCI turun 0,34%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (23/7), Fanny Suherman, CFP® selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi ke 7300 dulu. Jika kuat bertahan di area tersebut, masih akan kembali rebound melanjutkan pola uptrend-nya. Diperkirakan Support IHSG: 7300-7320 dan Resist IHSG: 7380-7400.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini: BUMI, INET, TOBA, TOWR, PGEO, dan PANI.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BUMI, Spec Buy dengan area beli di 115-118, cutloss di bawah 113. Target dekat di 124-129.
INET, Spec Buy dengan area beli di 294, cutloss di bawah 284. Target dekat di 304-318.
TOBA, Spec Buy dengan area beli di 1010-1035, cutloss di bawah 995. Target dekat di 1065-1090.
TOWR, Spec Buy dengan area beli di 630-645, cutloss di bawah 625. Target dekat di 670-695.
PGEO, Spec Buy dengan area beli di 1550-1585, cutloss di bawah 1520. Target dekat di 1600-1625.
PANI, Spec Buy dengan area beli di 15000-15075, cutloss di bawah 14750. Target dekat di 15200-15500.

