Mei 2025 Deflasi 0,37 Persen, Mamin dan Tembakau jadi Penyumbang Utama

foto: Youtube BPS

Pasardana.id - Perekonomian Indonesia kembali deflasi.

Per Mei 2025, deflasi secara month to month tercatat 0,37%.

Kabar itu disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, Senin (2/6/2025).

"Inflasi secara year on year jadi 1,6%," kata Pudji.

Pudji menjelaskan, penyumbang utama deflasi Mei 2025 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Andil deflasinya mencapai 0,41%.

Kemudian, kata Pudji, komoditas penyumbang deflasi pada kelompok itu antara lain cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Sementara itu penyumbang utama inflasi Mei 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,59%.

"Penyumbang dari kelompok ini adalah emas perhiasan," ucap Pudji.

Sebagai tambahan informasi, pada Mei 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,6% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,07.

Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,75% dengan IHK sebesar 115,26 dan terendah terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,28% dengan IHK sebesar 107,32.

Selain itu, deflasi provinsi y-on-y terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 1,51% dengan IHK sebesar 106,60. Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 5,75 persen dengan IHK sebesar 115,26 dan terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 106,56.

Adapun deflasi y-on-y terdalam terjadi di Manokwari sebesar 1,51% dengan IHK sebesar 106,60 dan terendah terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 108,96.