ANALIS MARKET (10/4/2025): IHSG Berpotensi Rebound

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (09/4), IHSG ditutup turun 0.47%, dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp1.05 Triliun.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BMRI, BBNI, MDKA dan MAPI.

Sementara itu, Wall Street berhasil rebound dengan indeks S&P 500 melonjak 9,5%, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda tarif langsung selama 90 hari untuk banyak negara. Hal tersebut memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang khawatir tentang dampak ekonomi global dari kebijakan perdagangan AS. Rabu (9/4), indeks Dow Jones Industrial Average melesat 7,87%, S&P 500 meningkat 9,52%, dan Nasdaq Composite melesat 12,16%. Sementara itu, sektor teknologi juga naik 14,15% dan sektor utilitas defensif naik 3,91%. Sementara itu, saham Nvidia naik 18,7% dan Apple melesat 15,3%. Kenaikan Wall Street disebabkan oleh pengumuman sore hari bahwa Trump akan menurunkan sementara banyak tarif baru. Namun Trump menaikkan pungutan atas impor China menjadi 125%. Jeda tarif yang lebih berat pada puluhan negara terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut berlaku. Namun, Gedung Putih tetap mengenakan bea masuk menyeluruh sebesar 10% pada hampir semua impor AS. Kenaikan tarif China merupakan balasan atas pengumuman China tentang pungutan sebesar 84% atas barang-barang AS yang dimulai pada 10 April.

Di sisi lain, Bursa Asia kembali melemah pada perdagangan Rabu (9/4). Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 3,93%, Topix turun 3,40%. Sejalan, indeks Taiex Taiwan anjlok 5,79%, Kospi Korea Selatan turun 1,74% dan ASX 200 Australia melemah 1,80%. Sementara itu, FTSE Straits Times melemah 2,18% dan FTSE Malay melemah 2,98%. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong naik 0,68% dan CSI 300 China menguat 0,99%. Bursa Asia turun karena investor bersiap menghadapi tarif khusus negara yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump yang akan mulai berlaku tengah malam waktu AS. Tarif tambahan AS akan berlaku tepat setelah tengah malam di AS, dengan menambah bea dasar 10% yang telah diterapkan pada hari Sabtu. Gedung Putih pun mengonfirmasi, barang-barang China kini akan menghadapi tarif kumulatif sebesar 104%. Selain itu, Reserve Bank of India akan mengumumkan suku bunga acuannya.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (10/4), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi rebound mengikuti pergerakan bursa US karena melemahnya tensi perang dagang setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif 90 hari, kecuali untuk China. Diperkirakan Support IHSG: 5850-5900 dan Resist IHSG: 6100-6200.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBRI, MDKA, WIFI, BREN, ICBP, dan DKFT.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BBRI, Buy on Weakness dengan area beli di 3550-3600, cutloss jika break di bawah 3420. Jika tidak break di bawah 3550, potensi naik ke 3750-3870 short term.

MDKA, Spec Buy dengan area beli di 1025-1040, cutloss jika break di bawah 1020. Jika tidak break di bawah 1020, potensi naik ke 1100-1170 short term.

WIFI, Spec Buy dengan area beli di 1560-1570, cutloss jika break di bawah 1550. Jika tidak break di bawah 1560, potensi naik ke 1620-1670 short term.

BREN, Spec Buy dengan area beli di 4250, cutloss jika break di bawah 4200. Jika tidak break di bawah 4200, potensi naik ke 4350-4500 short term.

ICBP, Spec Buy dengan area beli di 9500-9575, cutloss jika break di bawah 9450. Jika tidak break di bawah 9450, potensi naik ke 9700-9850 short term.

DKFT, Spec Buy dengan area beli di 187-189, cutloss jika break di bawah 187. Jika tidak break di bawah 187, potensi naik ke 192-206 short term.