ANALIS MARKET (06/3/2025): IHSG Berpotensi Melanjutkan Kenaikan

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (05/3), IHSG ditutup naik 2.37%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp119 Miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, BBCA, RATU, ASII dan BBNI.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street meningkat pada Rabu (5/3), setelah dua sesi berturut-turut mengalami penurunan. Investor menyambut positif langkah pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang memberikan pengecualian tarif bagi produsen otomotif, menimbulkan harapan akan lebih banyak keringanan kebijakan perdagangan. Dow Jones Industrial Average melesat 485,60 poin (1,14%), S&P 500 naik 1,12%, dan Nasdaq Composite menguat 1,46%. Kenaikan ini terjadi setelah Gedung Putih mengumumkan penundaan tarif selama satu bulan bagi produsen otomotif yang kendaraannya memenuhi ketentuan dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA). Saham Stellantis naik lebih dari 9%, sementara Ford dan General Motors masing-masing menguat lebih dari 5% dan 7%. Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt juga menyatakan, Trump terbuka untuk memberikan pengecualian tambahan terhadap tarif yang diterapkan. Saham teknologi seperti Microsoft dan Tesla juga melonjak. Tarif yang diterapkan Trump, serta rencana pembalasan dari China, Meksiko, dan Kanada.

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik beragam pada Rabu (5/3), di tengah kekhawatiran mengenai tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump dan meningkatnya ketegangan perdagangan global. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,69%. Ekonomi Australia tumbuh 1,3% YoY pada 4Q24, melampaui perkiraan 1,2%. Sementara, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,23%, dan Topix melemah 0,30%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,15%, dan Kosdaq menguat 1,23%. Indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 2,84%. Selain itu, investor juga mencermati pengumuman dari "Dua Sesi" China, yaitu pertemuan parlemen tahunan yang dimulai pada Selasa (4/3). Sidang legislatif tertinggi China, Kongres Rakyat Nasional, dibuka pada Rabu (5/3). Pada Rabu, China dilaporkan menetapkan target pertumbuhan PDB untuk tahun 2025 sekitar 5% saat memulai pertemuan parlemen tahunan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS. Tarif 25% yang diberlakukan Trump terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada Selasa. Presiden AS juga mengenakan tarif tambahan sebesar 10% untuk barang-barang China, sehingga total tarif baru terhadap China mencapai 20%.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (06/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan yang kemungkinan masih ditopang oleh kenaikan big banks. Diperkirakan Support IHSG: 6400-6500 dan Resist IHSG: 6575-6650.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBRI, BUMI, BMRI, PSAB, KLBF, dan BRIS.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BBRI, Spec Buy dengan area beli di 3810-3830, cutloss jika break di bawah 3780. Jika tidak break di bawah 3780, potensi naik ke 3920-4020 short term.

BUMI, Spec Buy dengan area beli di 90-93, cutloss jika break di bawah 88. Jika tidak break di bawah 88, potensi naik ke 99-103 short term.

BMRI, Spec Buy dengan area beli di 4650-4750, cutloss jika break di bawah 4600. Jika tidak break di bawah 4600, potensi naik ke 5000-5150 short term.

PSAB, Spec Buy dengan area beli di 260, cutloss jika break di bawah 254. Jika tidak break di bawah 254, potensi naik ke 270-280 short term.

KLBF, Spec Buy dengan area beli di 1050-1080, cutloss jika break di bawah 1050. Jika tidak break di bawah 1050, potensi naik ke 1110-1140 short term.

BRIS, Spec Buy dengan area beli di 2520, cutloss jika break di bawah 2500. Jika tidak break di bawah 2500, potensi naik ke 2620-2670 short term.