ANALIS MARKET (26/3/2025): IHSG Berpotensi Bergerak Menguat

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/3), IHSG ditutup naik 1.21%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp420 Miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, PANI dan RATU.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street kembali naik pada Selasa (25/3), memperpanjang kenaikan tiga hari. Hal tersebut didorong oleh harapan bahwa kebijakan tarif AS akan lebih terbatas dalam cakupannya. Indeks S&P 500 bertambah 0,16% ke level 5.776,65. Nasdaq Composite menguat 0,46% menjadi 18.271,86 dan Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,01% ke 42.587,50. Investor tampaknya mengabaikan data kepercayaan konsumen AS untuk Maret yang dirilis pada hari yang sama. Data tersebut menunjukkan penurunan signifikan dalam prospek pendapatan, bisnis, dan kondisi pekerjaan dalam jangka pendek. Indeks kepercayaan bulanan dari The Conference Board turun menjadi 92,9, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 93,5. Sementara itu, ukuran ekspektasi masa depan jatuh ke 65,2, level terendah dalam 12 tahun, jauh di bawah angka 80 yang dianggap sebagai sinyal potensi resesi. Trump kemudian mengatakan kemungkinan akan memberikan banyak negara keringanan terkait tarif balasan. Namun, ia menegaskan bahwa tarif pada sektor tertentu, seperti farmasi dan otomotif, masih akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik beragam cenderung menguat pada perdagangan Selasa (25/3). Di tengah kenaikan Wall Street yang didorong harapan akan kebijakan tarif yang lebih lunak dari Presiden AS Donald Trump. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,07%, sementara anggaran negara Australia dijadwalkan akan diajukan oleh Bendahara Jim Chalmers pada hari yang sama. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,46%, dan indeks Topix naik 0,24%. Taiex Taiwan menguat 0,75%. Sedangkan, di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,62%, dan indeks Kosdaq melemah 1,24%. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong turun 2,35%. Sementara itu, FTSE Straits Times naik 0,55% dan FTSE KLCI Malay naik 0,65%.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (26/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi mencoba break resist di 6250, dan jika gagal masih berpotensi lanjut koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6070-6160 dan Resist IHSG: 6250-6300.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBCA, CBDK, PWON, MSKY, DOOH, dan TPIA.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BBCA, Buy if Break 8100, dengan target dekat di 8250-8350. Jika belum break di atas 8100, bisa antri beli di 7900-8000, cut di bawah 7850.

CBDK, Buy if Break 4500, dengan target dekat di 4600-4700. Jika belum break di atas 4500, bisa antri beli di 4400, cut di bawah 4300.

PWON, Spec Buy dengan area beli di 338-340, cutloss jika break di bawah 336. Jika tidak break di bawah 338, potensi naik ke 344-352 short term.

MSKY, Spec Buy dengan area beli di 52, cutloss jika break di bawah 51. Jika tidak break di bawah 51, potensi naik ke 55-57 short term.

DOOH, Spec Buy dengan area beli di 82-84, cutloss jika break di bawah 81. Jika tidak break di bawah 82, potensi naik ke 86-88 short term.

TPIA, Spec Buy dengan area beli di 6775, cutloss jika break di bawah 6700. Jika tidak break di bawah 6700, potensi naik ke 6925-7050 short term.