ANALIS MARKET (21/3/2025): IHSG Berpotensi Bergerak Menguat
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (20/3), IHSG ditutup naik 1.11%, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar RP871 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBNI, BMRI, BBCA dan ADRO.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street tertekan pada Kamis (20/3). Hal tersebut seiring ketidakpastian ekonomi AS yang terus membebani pasar saham, menghambat upaya pemulihan setelah penurunan selama sebulan terakhir. Indeks S&P 500 turun 0,22% ke level 5.662,89. Nasdaq Composite melemah 0,33% menjadi 17.691,63, tertekan oleh penurunan saham Apple dan Alphabet. Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,03% ke level 41.953,32. Saham Accenture anjlok lebih dari 7% setelah perusahaan konsultasi tersebut mengungkapkan dalam laporan keuangan kuartal keduanya bahwa divisi layanan federalnya kehilangan kontrak dengan pemerintah akibat kebijakan penghematan di bawah pemerintahan Trump. Ketua The Fed Jerome Powell menyoroti tarif impor sebagai faktor yang dapat memberikan tekanan pada ekonomi, terutama bagi konsumen. Selain itu, The Fed menaikkan proyeksi inflasi dan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kekhawatiran investor terkait prospek pasar ke depan.
Di sisi lain, Pasar Asia Pasifik menguat setelah keputusan The Fed mempertahankan level suku bunga. Sebelumnya, Wall Street menunjukkan kenaikan setelah The Fed mencatat penurunan ekonomi yang parah tidak mungkin terjadi. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,16%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,32%, sedangkan Kosdaq turun 1,79%. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong menurun 2,23%. Pasar Jepang tutup karena hari libur. Pemerintah China mempertahankan suku bunga pinjaman utama tidak berubah pada Kamis (20/3), yaitu satu tahun pada 3,1% dan LPR tenor lima tahun pada 3,6%. Karena pemerintah China berusaha keras menopang pertumbuhan dan menstabilkan mata uangnya di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan. Di sisi lain, The Fed juga mempertahankan suku bunga tetap pada 4,25% hingga 4,5% pada Rabu (19/3), mengisyaratkan mereka mengantisipasi dua kali pemangkasan suku bunga di akhir tahun.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Jumat (21/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi mencoba tembus resist di 6480 dan jika gagal break resist, akan cenderung koreksi lagi. Diperkirakan Support IHSG: 6260-6300 dan Resist IHSG: 6480-6500.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: PSAB, INET, MSIN, BRPT, BRMS, dan BREN.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
PSAB, Spec Buy dengan area beli di 310-316, cutloss jika break di bawah 308. Jika tidak break di bawah 310, potensi naik ke 320-328 short term.
INET, Spec Buy dengan area beli di 107-109, cutloss jika break di bawah 107. Jika tidak break di bawah 107, potensi naik ke 111-115 short term.
MSIN, Spec Buy dengan area beli di 900-910, cutloss jika break di bawah 880. Jika tidak break di bawah 900, potensi naik ke 945-955 short term.
BRPT, Buy if Break 685, dengan area jual di 700-710, cutloss di bawah 670. Jika belum break di atas 685, hindari dulu.
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 360-368, cutloss jika break di bawah 354. Jika tidak break di bawah 360, potensi naik ke 378-386 short term.
BREN, Spec Buy dengan area beli di 5575, cutloss jika break di bawah 5500. Jika tidak break di bawah 5575, potensi naik ke 5650-5800fa short term.

