ANALIS MARKET (04/2/2025): IHSG Berpotensi Teknikal Rebound

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (03/2), IHSG ditutup turun 1.11%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp228 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBCA, TPIA, TLKM dan BBTN.

Sementara itu, Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (3/2), namun sebagian rebound dari kerugian awal karena Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif pada Meksiko. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,28% ke level 44.421,91, S&P 500 turun 0,76% ke level 5.994,57 dan Nasdaq Composite turun 235,49 poin, atau 1,2% ke level 19.391,96. Trump mengatakan ia telah menunda rencana tarif terhadap Meksiko selama satu bulan setelah negara itu setuju untuk memperkuat perbatasan utaranya dengan 10.000 anggota Garda Nasional untuk membendung aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil. Saham Nvidia turun 2,8% dan indeks saham semikonduktor turun 1,8%. Beberapa perusahaan besar melaporkan laba kuartalan minggu ini. Saham Tyson Foods naik 2,2% setelah perusahaan pengepakan daging itu menaikkan perkiraan penjualan tahunannya, sementara saham IDEXX Laboratories melonjak 11,1% setelah pembuat diagnostik hewan itu mengalahkan estimasi laba dan pendapatan kuartal keempat. Terabit data, manufaktur AS tumbuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Januari, menurut data dari Institute for Supply Management.

Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (3/2). Penurunan tersebut setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif dagang kepada Kanada, Meksiko, dan China. Indeks ASX 200 Australia turun 1,79%, Nikkei 225 di Jepang turun 2,66% dan Topix merosot 2,45%. Selain itu, Kospi di Korea Selatan terpangkas 2,52% dan indeks Kosdaq anjlok 3,36%. Sementara itu, bursa saham China masih libur Tahun Baru Imlek 2025. Adapun China akan merilis data Purchasing Manager’s Index (PMI) yang diperkirakan mencapai 50,5. Pada Sabtu, (1/2/25), Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah penerapan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada, serta tarif 10% untuk barang-barang dari China. Ekspor energi dari Kanada akan menghadapi tarif yang dikurangi sebesar 10% yang berlaku pada Selasa (4/2), di AS. Selain penerapan tarif impor oleh AS, investor juga akan menilai dampak dari India Union Budget yang rilis akhir pekan yang menawarkan keringanan pajak penghasilan besar bagi kelas menengah di India. Pemerintah India juga berjanji mengurangi defisit fiskal menjadi 4,4% dari PDB untuk tahun yang dimulai pada 1 April, penurunan dari 4,8% yang direvisi untuk tahun berjalan.  

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (04/2), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound. Diperkirakan Support IHSG: 6940-7000 dan Resist IHSG: 7080-7130.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBNI, PTRO, RAJA, TLKM, BRIS, dan AKRA.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BBNI Spec Buy dengan area beli di 4670, cutloss jika break di bawah 4600. Jika tidak break di bawah 4670, potensi naik ke 4850-5000 short term.

PTRO Spec Buy dengan area beli di 3700, cutloss jika break di bawah 3600. Jika tidak break di bawah 3700, potensi naik ke 3900-3970 short term.

RAJA Spec Buy dengan area beli di 3920, cutloss jika break di bawah 3900. Jika tidak break di bawah 3900, potensi naik ke 4100-4150 short term.

TLKM Spec Buy dengan area beli di 2600, cutloss jika break di bawah 2550. Jika tidak break di bawah 2550, potensi naik ke 2670-2730 short term.

BRIS Spec Buy dengan area beli di 2900, cutloss jika break di bawah 2830. Jika tidak break di bawah 2900, potensi naik ke 2960-3000 short term.

AKRA Spec Buy dengan area beli di 1095, cutloss jika break di bawah 1060. Jika tidak break di bawah 1095, potensi naik ke 1120-1140 short term.