ANALIS MARKET (25/2/2025): IHSG Berpotensi Sideways
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (24/2), IHSG ditutup turun 0.78%, disertai dengan net sell asing sebesar RP656 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, BBNI, MDKA dan BREN.
Sementara itu, Indeks Wall Street mayoritas turun pada Senin (24/2). Setelah gagal naik dari aksi jual tajam yang terjadi pada Jumat pekan lalu. Namun, Dow Jones (DJIA) naik tipis. Indeks S&P 500 turun 0,5%, Nasdaq Composite anjlok 1,21%. Sedangkan, Dow Jones naik tipis 33,19 poin (0,08%). Saham-saham teknologi utama mengalami tekanan, menyebabkan Nasdaq melemah. Palantir merosot 10,5%, sementara Microsoft turun sekitar 1% setelah laporan analis TD Cowen mengungkapkan bahwa perusahaan mengurangi belanja untuk pusat data, memicu kekhawatiran akan pelemahan dalam sektor kecerdasan buatan. Saham Nvidia juga turun 3%. Sentimen pasar turut tertekan oleh kekhawatiran terkait kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama. Trump menegaskan bahwa tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap diberlakukan setelah tenggat waktu penundaan selama satu bulan berakhir pekan depan. Kini, pasar menantikan laporan keuangan dan data ekonomi utama pekan ini. Home Depot dan Lowe’s dijadwalkan merilis laporan keuangan pada Selasa (25/2) dan Rabu (26/2).
Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (24/2). Indeks ASX 200 Australia naik 0,15%. Di Korea Selatan, indeks Kospi terpangkas 0,35%, dan indeks Kosdaq turun 0,17%. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong melemah 0,08%, CSI 300 China turun 0,22%, Shanghai Composite melemah 0,18% dan Taiex Taiwan berkurang 0,70%. Sementara itu, bursa saham Jepang tutup karena hari ulang tahun Kaisar. Di sisi lain, inflasi Singapura tercatat sebesar 1,2% YoY pada Jan-25, turun dari level 1,5% yang direvisi pada Des-245 dan jauh di bawah ekspektasi sebesar 2,15%. Sedangkan, tingkat inflasi inti yang tidak termasuk biaya akomodasi dan transportasi pribadi tercatat sebesar 0,8% YoY, turun dari inflasi pada Des-24 sebesar 1,8% dan di bawah ekspektasi sebesar 1,5%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (25/2), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG hari ini berpotensi sideways. Diperkirakan Support IHSG: 6650-6680 dan Resist IHSG: 6800-6850.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBNI, BUKA, PNLF, PSAB, BFIN, dan JPFA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BBNI, Spec Buy dengan area beli di 4200, cutloss jika break di bawah 4150. Jika tidak break di bawah 4150, potensi naik ke 4300-4400 short term.
BUKA, Spec Buy dengan area beli di 148, cutloss jika break di bawah 142. Jika tidak break di bawah 148, potensi naik ke 155-160 short term.
PNLF, Spec Buy dengan area beli di 348, cutloss jika break di bawah 344. Jika tidak break di bawah 344, potensi naik ke 360-366 short term.
PSAB, Spec Buy dengan area beli di 290, cutloss jika break di bawah 280. Jika tidak break di bawah 280, potensi naik ke 300-318 short term.
BFIN, Spec Buy dengan area beli di 880, cutloss jika break di bawah 870. Jika tidak break di bawah 870, potensi naik ke 890-910 short term.
JPFA, Spec Buy dengan area beli di 1965, cutloss jika break di bawah 1950. Jika tidak break di bawah 1950, potensi naik ke 2000-2020 short term.

