Wamen Ekraf Apresiasi Debut Creative Asia di Indonesia

foto : istimewa

Pasardana.id - Program pengembangan talenta global Netflix, Creative Asia, untuk pertama kalinya digelar di luar negeri dengan memilih Indonesia sebagai tuan rumah perdana.

Acara yang berlangsung dalam rangkaian Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) itu dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf), Irene Umar, yang menilai momentum itu sebagai pengakuan atas ekosistem film Indonesia di Asia Tenggara dan peluang strategis untuk memperluas kolaborasi sineas muda.

“Kehadiran Creative Asia menjadi bukti bahwa ekosistem film Indonesia makin diakui di tingkat Asia. Ini ruang yang mempertemukan talenta kita dengan para kreator terbaik di kawasan—sebuah momentum penting untuk memperluas jejaring dan membuka peluang kolaborasi baru,” ujar Wamen Ekraf, seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (2/12/2025).

Wamen Ekraf menyambut baik kemitraan yang terjalin dalam program tersebut dan menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat industri film nasional melalui peningkatan keterampilan, standarisasi praktik kerja, dan perluasan akses kolaborasi internasional.

“Indonesia terus membangun posisinya sebagai pusat kreativitas Asia Tenggara. Dengan hadirnya program pelatihan, forum regional, dan kemitraan global yang semakin intensif, kita tengah membentuk ekosistem yang lebih kompetitif, adaptif, dan siap menembus pasar dunia,” ujar Wamen Irene.

Wamen Irene juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan kepada Indonesia untuk menjadi lokasi debut Creative Asia di Asia Tenggara.

Festival Director JAFF, Ifa Isfansyah, menjelaskan pilihan menjadikan Yogyakarta sebagai tuan rumah mencerminkan kepercayaan terhadap energi kreatif kota ini serta peran JAFF sebagai simpul penting dalam perkembangan ekosistem film Asia.

Ifa berharap Creative Asia mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara talenta Indonesia dan jejaring kreatif regional.

Senior Director Content SEA Netflix, Malobika Banerji, menegaskan komitmen Netflix untuk terus bermitra dengan kreator Asia Tenggara dan menghadirkan karya terbaik ke audiens global.

Ia menyampaikan bahwa minat penonton dunia terhadap cerita Asia Tenggara terus meningkat, dengan lonjakan hampir 50% jam tonton global dari 2023 ke 2024 serta lebih dari 100 judul Asia Tenggara yang menembus Top 10 global sejak data tersebut dirilis.

Di JAFF, Netflix menghadirkan berbagai program pengembangan talenta, mulai dari Reel Life Film Camp bagi kreator baru hingga unit still photography workshop yang untuk pertama kalinya digelar di JAFF.

Sejumlah pembuat film terkemuka—Kimo Stamboel, Joko Anwar, Erik Matti, Carlo Ledesma, Kulap Kaljareuk, Jeab Indageha, Chartchai Ketnust (Nat), dan Astrid Sambudiono—ikut berbagi pengalaman mengenai proses kreatif serta praktik produksi dari karya seperti Abadi Nan Jaya, Outside, dan Ziam.

Kehadiran Creative Asia di Yogyakarta semakin mengukuhkan JAFF sebagai festival film berbasis komunitas yang telah berkembang menjadi simpul pertemuan penting bagi ekosistem film Asia.

Pemerintah, melalui Kementerian Ekonomi Kreatif, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung ruang-ruang kolaboratif seperti itu sebagai bagian dari upaya mewujudkan industri film Indonesia yang semakin inklusif, berdaya saing, dan berorientasi global.

Turut mendampingi Wamen Ekraf dalam acara tersebut yaitu Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian Ekraf Doni Setiawan, Staf Khusus Bidang Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif Jago Anggara.