Komitmen SIG dalam Bisnis Berkelanjutan Dapat Apresiasi dari Pemeringkat Sustainability Report
Pasardana.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX:SMGR) atau SIG menegaskan komitmennya dalam menjalankan praktik bisnis terbaik berbasis keberlanjutan. Hal itu tertuang dalam laporan berkelanjutan perseroan.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan, laporan keberlanjutan yang transparan dan akuntabel merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik.
"Sebagai media informasi, laporan keberlanjutan menjadi panduan bagi pemangku kepentingan untuk mengetahui strategi keberlanjutan perusahaan yang meliputi target, inisiatif dan pencapaian kinerja keberlanjutan," ujar Reni, Rabu (3/12/2025).
Atas komitmen itu SIG pun kembali mendapat pengakuan pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025 yang diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting bekerja sama dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners.
Melampaui capaian tahun lalu, kali ini SIG Group berhasil meraih empat penghargaan. SIG bersama anak usahanya yaitu PT Semen Baturaja Tbk berhasil meraih peringkat Gold, dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk meraih peringkat Silver dan Commendation Award atas partisipasi perdananya pada ajang ASRRAT.
ASRRAT merupakan ajang pemeringkatan laporan keberlanjutan (sustainability report) untuk mengapresiasi perusahaan dan institusi atas kualitas laporan keberlanjutan dan komitmen terhadap praktik terbaik dalam tata kelola berkelanjutan.
Pada 2025, ASRRAT diikuti oleh 82 perusahaan dan/atau organisasi, yaitu 78 dari Indonesia (termasuk 3 entitas sektor publik) serta 4 entitas dari luar negeri (Bangladesh 1 entitas, Filipina 3 entitas). Penilaian dilakukan oleh para assessor kompeten yang berasal dari akademisi dan praktisi ahli.
”Capaian ASRRAT 2025 membuktikan keseriusan SIG dalam penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan, praktik tata kelola yang baik, dan komitmen keterbukaan informasi untuk memenuhi hak para pemangku kepentingan, terutama bagaimana SIG terus mendorong akselerasi transisi industri hijau untuk berkontribusi menuju Net Zero Emission 2050,” kata Reni.
Reni menambahkan, SIG terus memperkuat komitmen keberlanjutan yang berfokus pada tiga prinsip utama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu prosperity, people, dan planet.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnis yang mendukung upaya-upaya perlindungan terhadap lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan berdampak positif terhadap kinerja Perusahaan.
Seperti di Pabrik Tuban, Jawa Timur, SIG mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam pengelolaan lahan tambang. SIG menerapkan metode zero run off untuk menjaga keseimbangan air bawah tanah di area tambang. Sedangkan dalam pengelolaan lahan reklamasi khususnya di quarry batu gamping, SIG menerapkan inovasi reklamasi dengan melakukan penanaman pohon menggunakan sistem alur.
Teknik ini dilakukan dengan membuat lubang yang memanjang dengan lebar dan kedalaman tertentu (seperti parit) sebagai tempat untuk memuat media tanam, sehingga penanaman pohon untuk reklamasi menjadi lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan untuk diterapkan oleh perusahaan.
SIG juga menciptakan terobosan pengelolaan lahan pascatambang dengan membangun kawasan Ecopark Kambang Semi untuk pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan meliputi perkebunan pisang cavendish, perkebunan dan penyulingan kayu putih, area green house, area peternakan (lele, ayam petelur dan kambing), keramba apung ikan nila, Bale Kriya (paving stone, pot, bata interlock), hingga area perkemahan.
Sejalan dengan roadmap Ecopark Kambang Semi, sejak 2022 SIG menginisiasi program pemanfaatan tanaman jagung dan penanganan limbah tongkol jagung sehingga dapat memberi manfaat ekonomi lokal melalui pertanian dan mengembalikan fungsi ekologis lahan.
Selain itu, SIG juga mendorong penggunaan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen untuk mengakselerasi pencapaian target penurunan emisi CO2.
Penurunan emisi CO2 merupakan salah satu target dalam Peta Jalan Keberlanjutan SIG 2030, di mana SIG menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk memastikan operasi yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk semen hijau yang rendah karbon.
Pemanfaatan sumber energi terbarukan berbasis limbah industri, biomassa, RDF, serta penggunaan listrik tenaga surya membantu mengurangi ketergantungan SIG terhadap sumber daya alam. Upaya-upaya tersebut mendukung langkah strategis dekarbonisasi SIG untuk efisiensi sumber daya dan energi, peningkatan kualitas lingkungan, serta ketersediaan produk bahan bangunan yang ramah lingkungan.
“Di tengah isu perubahan iklim dan situasi ekonomi yang bergerak dinamis, praktik bisnis terbaik berbasis keberlanjutan menjadi kekuatan bagi SIG bukan untuk sekadar bertahan tetapi justru untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi tantangan, serta mengoptimalkan bahkan menciptakan peluang untuk pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” ujar Reni.

