ANALIS MARKET (02/12/2025): IHSG Berpotensi Sideways
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (01/12), ditutup naik 0.47%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp104 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BUMI, RAJA, BRPT dan CUAN.
Sementara itu, Indeks-indeks utama Wall Street kompak melemah pada perdagangan Senin (1/12). Pasar saham AS tersebut mendorong turun oleh aksi jual di aset kripto, yang memicu volatilitas tinggi di awal Desember. Indeks S&P 500 ditutup turun 0,53%, Nasdaq Composite melemah 0,38% dan Dow Jones Industrial Average berkurang 0,9%. Saham-saham terkait kripto seperti Coinbase dan MicroStrategy terkoreksi tajam. Sektor teknologi juga mengalami tekanan. Saham Broadcom dan Super Micro Computer masing-masing turun lebih dari 4% dan 1%. Sedangkan, saham Synopsys naik setelah Nvidia mengumumkan investasi di perusahaan tersebut. Sementara itu, saham Nvidia naik lebih dari 1%. Di luar sektor teknologi, saham ritel seperti Ulta dan Walmart bergerak naik seiring memanasnya musim belanja akhir tahun. Pada satu titik di November, indeks berfokus teknologi itu bahkan sempat turun hampir 8% dari penutupan Oktober akibat kekhawatiran terhadap valuasi saham AI.
Di sisi lain, Pasar saham Asia bervariatif pada Senin (1/12), mengawali bulan terakhir tahun 2025 dengan sentimen risiko yang positif berkat optimisme pemangkasan suku bunga The Fed. Sementara yen menguat seiring investor menimbang peluang kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ) dalam waktu dekat. Yen Jepang menguat saat Gubernur BOJ Kazuo Ueda berpidato di Nagoya. Investor mencermati pernyataannya untuk mencari sinyal waktu kenaikan suku bunga berikutnya. Dalam pidatonya, Ueda menyebutkan BOJ akan mempertimbangkan “plus and minus” dari kenaikan suku bunga pada rapat bulan Desember. Di pasar saham, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,89%, Hang Seng Hong Kong naik 0,67%, Shanghai Composite menguat 0,65%, Kospi Korea Selatan turun 0,16%, dan S&P/ASX 200 Australia berkurang 0,57%. Sementara itu, Straits Times Singapura bertambah 0,05% dan FTSE Malaysia KLCI meningkat 1,25%. Di domestik, BPS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan inflasi sebesar 0,17% MoM pada Nov-25 atau lebih rendah dibandingkan inflasi bulan lalu mencapai 0,28% MoM. Sedangkan, inflasi November tercatat 2,72% YoY, lebih rendah dari 2,86% YoY pada Oktober. Adapun inflasi YTD mencapai 2,27%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (02/12), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi sideways hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8440-8500 dan Resist IHSG: 8570-8600.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: INET, BBRI, CDIA, ARTO, INKP, dan AKRA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
INET, Spec Buy dengan area beli di 650-660, cutloss di bawah 630. Target dekat di 680-710.
BBRI, Spec Buy dengan area beli di 3650-3670, cutloss di bawah 3600. Target dekat di 3700-3740.
CDIA, Buy on Weakness dengan area beli di 1850-1900, cutloss di bawah 1850. Target dekat di 1970-2040.
ARTO, Spec Buy dengan area beli di 2000-2010, cutloss di bawah 1990. Target dekat di 2040-2070.
INKP, Spec Buy dengan area beli di 8600-8700, cutloss di bawah 8500. Target dekat di 8775-8825.
AKRA, Spec Buy dengan area beli di 1220, cutloss di bawah 1200. Target dekat di 1240-1260.
Disclaimer On

