Ekraf Summit Dorong Startups Naik Kelas, Adaptif Menuju Indonesia Emas
Pasardana.id — Ekraf Summit 2025 menghadirkan diskusi panel ketiga dengan tajuk 'Driving Innovation & Scaling Startups: Collaboration of Industry, Accelerators, Investors, and Government'.
Kolaborasi multipihak menjadi topik utama untuk mempercepat pertumbuhan startup dan inovasi digital Indonesia.
Berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, pada 16 Desember 2025, diskusi menghadirkan perspektif dari industri, akademisi, investor, dan pemerintah dalam mendorong ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan berdampak nasional.
Moderator Dandy Yudha Feryawan selaku Direktur Teknologi Digital Baru Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif membuka diskusi dengan menekankan peran strategis kementerian sebagai enabler kolaborasi lintas sektor.
Dalam diskusi itu, Chairul Hudaya sebagai Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia menyoroti peran kampus dalam mendorong inovasi yang tidak berhenti di laboratorium.
Sedangkan Chairman Amvesindo, Eddi Danusaputro, menekankan kontribusi investor dalam memperkuat ekosistem startup.
“Kami memastikan riset dan inovasi berdampak tinggi dapat ditransfer ke industri melalui business incubation, venture building, serta lisensi teknologi yang siap dipasarkan. Kolaborasi dengan startup dan investor adalah kunci untuk meningkatkan kualitas dan skala inovasi nasional,” ujar Chairul, seperti dilansir dari siaran pers, Rabu (17/12/2025).
“Ekosistem startup tidak hanya soal pendanaan. Kami membangun inkubator, accelerator, matchmaking, serta dialog regulasi agar startup dapat menghasilkan revenue nyata dan bertumbuh secara berkelanjutan, termasuk di luar Jakarta seperti Malang, Jogjakarta, dan Bali,” timpal Eddi.
Kemudian ada juga Gidion Suranta Burus, Chief Cloud Officer Lintasarta yang menyoroti peran industri dan teknologi cloud dalam mendukung skala dan efisiensi startup digital.
Wahyu Wijayanto sebagai Direktur Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Digital Bappenas menambahkan perspektif pemerintah sebagai enabler.
“Di acara ini, kolaborasi dengan startup memungkinkan transformasi digital yang cepat dan solusi inovatif untuk berbagai sektor industri, sekaligus memperkuat kapasitas teknologi nasional,” ujar Gidion.
“Di acara Ekraf Summit 2025, perencanaan pembangunan nasional kini mengintegrasikan arah kebijakan industri kreatif dan teknologi digital. Sinergi dengan akademisi, investor, dan industri memastikan inovasi dapat meningkat, startup naik kelas, dan berdampak secara luas bagi ekonomi nasional,” sambung Wahyu.
Panel tersebut menegaskan bahwa kolaborasi hexahelix antara industri, investor, akademisi, pemerintah, dan ekosistem startup, merupakan fondasi strategis untuk meningkatkan kualitas, memaksimalkan potensi talenta ekraf, serta memastikan keberlanjutan inovasi digital Indonesia.
Dengan sinergi tersebut, startup tidak hanya dapat naik kelas dan memperluas akses pasar, tetapi juga mempercepat adopsi teknologi, mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas, dan menjadi penggerak ekonomi nasional yang kompetitif dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045.

