IKAI Masuki Fase Pemulihan Menyeluruh: Momentum Kinerja Kuat di 2025 jadi Dasar Pertumbuhan Berkelanjutan di 2026
Pasardana.id - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IDX: IKAI) (Perseroan) memaparkan hasil kinerja tahun berjalan dan arah strategis perusahaan pada Public Expose 2025 bertema “The Path to Recovery – Building a Sustainable Future.”
Melansir siaran pers Perseroan, Senin (15/12) disebutkan, tahun 2025 merupakan fase pemulihan.
Perseroan melakukan restrukturisasi manajemen dan perbaikan operasional, sistem, sumber daya, infrastruktur, tata kelola perusahaan, serta fundamental keuangan perusahaan.
Dengan adanya indikator kinerja yang telah menunjukkan tren penguatan signifikan, IKAI kini optimis untuk masuk ke fase selanjutnya yaitu fase optimalisasi.
Pemulihan Kinerja Keuangan: Q4 2025 Menjadi Titik Balik
Pada akhir tahun 2025, IKAI mencatat sejumlah indikator positif yang merupakan fondasi kuat menuju 2026.
Adanya respon positif terhadap upaya Perseroan di fase pemulihan, EBITDA bertumbuh positif sebesar 16,83% berdasarkan perbandingan Q-on-Q data 2025.
Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan di Q4 2025 (+71% YoY Q-to-Q) dan Gross Profit FY 2025 mencapai Rp71,87 miliar.
Fase pemulihan ini mendorong dilakukannya major maintenance di sektor manufaktur dan langkah-langkah efisiensi serta optimalisasi lainnya yang menekan biaya, energi, dan perawatan.
Pemulihan ini juga ditopang oleh upaya-upaya perbaikan di sektor hotel.
Tingginya tingkat permintaan pasar di kedua sektor ini membantu keberhasilan fase pemulihan Perusahaan.
Komisaris Independen Perseroan, Bernardus Djonoputro, optimis bahwa kinerja Q4 adalah baseline dari kinerja 2026, khususnya dalam pencapaian positive book dan pemulihan profitabilitas.
Bernardus juga menyampaikan bahwa dalam dokumen “Ceramic Industry and Market Outlook”, kajian independen dari Mandala Consulting, mengkonfirmasi brand Essenza adalah leader di segmen Luxurious dan adalah Top 3 Brand di industri keramik.
Kajian ini juga memvalidasi strategi bisnis Perseroan yang menempatkan Essenza sebagai pilar utama.
Kinerja Segmen: Manufacturing Menguat, Hotel Stabil
Sejalan dengan berakhirnya major maintenance cycle, produksi di segmen manufaktur keramik menunjukkan pemulihan kuat di Q4, dimana Produksi meningkat signifikan sebesar 74%, sedangkan Profit Margin meningkat +196% dibanding Q1.
Direktur Utama Perseroan, Desra Ghazfan memaparkan, pencapaian ini mencerminkan keberhasilan upaya peningkatan efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi di segmen manufaktur dan realisasi dari strategi perseroan untuk memperkuat profitabilitas melalui otomatisasi, standardisasi proses, serta predictive–preventive maintenance.
Performa sektor hotel di grup IKAI sepanjang 2025, berdasarkan standar indikator industri perhotelan, seperti Occupancy dan Gross Operating Profit, lebih tinggi diatas rata-rata nasional.
Hal ini tercermin pada performa Occupancy pada Swiss-Belhotel Bogor 89,63% dan Swiss-Belinn Gajah Mada Medan 74,56%.
Tingginya indikator yang belum dapat dikonversi menjadi profitabilitas (Net Operating Profit - NOP) ini, merupakan salah satu prioritas yang harus diselesaikan di fase pemulihan.
Kenaikan NOP di Q4 menjadi 8%, dari posisi Q-on-Q sebelumnya menunjukkan kondisi negatif, mencerminkan keberhasilan upaya peningkatan efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi di segmen hotel.
Challenges and Constraints
Komisaris Utama Perseroan, Willam Eduard Daniel, menyampaikan adanya beban fundamental masa lalu yang berpotensi memengaruhi kecepatan realisasi strategi bisnis Perseroan, termasuk didalamnya liabilitas masa lalu yang sangat signifikan, Non Performing Loan (NPL), permasalahan hukum, fundamental keuangan, dan Going Concern.
Lebih lanjut Daniel menginformasikan bahwa salah satu liabilities, yaitu utang bank PT Internusa Keramik Alamasri ke Bank Mandiri telah diselesaikan.
Terkait dengan Going Concern, ditegaskan bahwa manajemen baru berkomitmen untuk mengubah kondisi Perseroan yang merugi menjadi Perseroan yang mencetak keuntungan berkelanjutan.
Strategic Outlook 2026: Transformasi Menuju Pertumbuhan Profitabel dan Berkelanjutan
Selanjutnya diungkapkan, untuk 2026, Perseroan menegaskan akan fokus pada empat strategi pertumbuhan: People and Skill Upgrade, Business Process Modernization, Market Acquisition Program, dan Per-segment Ops Target.
Pada sektor manufaktur, Essenza sebagai Top Brand dan produk yang memiliki pasar sangat besar, seperti yang dikonfirmasi oleh kajian dari Mandala Consulting, rencana Perseroan terhadap pertumbuhan bersifat multidimensi.
Pertumbuhan secara vertikal dengan menambah kapasitas produksi, secara horisontal dengan inovasi menciptakan produk baru, memasuki segmen pasar Super Luxurious, dan melakukan strategic alliance dengan Industry Leader keramik dunia dan Top Designer dunia.
Sedangkan pada sektor Hotel, strategi pertumbuhan dilakukan melalui pendekatan peningkatan kualitas pendapatan dan menciptakan sumber pendapatan baru.
Perseroan juga melaksanakan optimalisasi strategi komersial dalam portofolio hotelnya dan akan berfokus pada pendekatan “profitability over volume.”
Sementara itu, Komisaris IKAI, Bernardus Djonoputro menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham, investor, regulator, pelanggan, dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan berkelanjutan selama periode pemulihan ini.
“Perseroan optimistis bahwa rencana transformasi untuk 2025–2026 akan menghasilkan perusahaan yang lebih tangguh, kompetitif, dan berkelanjutan,” tandasnya.

