Mengenal Flow2Max dari PGE, Inovasi Cerdas Anak Bangsa untuk Pengembangan Panas Bumi Indonesia

foto: dok. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

Pasardana.id – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) mempertegas posisinya sebagai inovator utama di industri panas bumi Indonesia melalui pengembangan Flow2Max.

Teknologi ini memungkinkan pengukuran aliran fluida panas bumi secara real-time, yang dikembangkan PGE sebagai inovasi untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi downtime, dan memperkuat keberlanjutan pengelolaan reservoir.

Kehadiran Flow2Max menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kapabilitas teknis Indonesia di industri panas bumi dunia.

Flow2Max hadir sebagai teknologi pengukuran dua fase (two-phase flow meter) yang memungkinkan operator memantau aliran fluida secara real-time, sehingga PGE dapat mengevaluasi kinerja serta memprediksi produktivitas sumur produksi dengan lebih akurat.

Penerapan Flow2Max juga memperkuat manajemen dan optimalisasi reservoir di setiap lapangan panas bumi, termasuk membantu mendeteksi dini potensi masalah teknis pada sumur.

Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yani menegaskan, bahwa pengembangan teknologi dan inovasi ini berangkat dari keyakinan PGE bahwa energi panas bumi memiliki potensi besar untuk menjadi sumber energi yang andal, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

“Bukan sekadar teknologi yang mendukung produktivitas operasi panas bumi, Flow2Max juga merupakan wujud kontribusi inovatif PGE bagi bangsa. Dikembangkan oleh perwira kami, inovasi berkelanjutan ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan cadangan melalui pemantauan kondisi reservoir yang lebih ketat dan akurat. Kami bangga karena manfaat Flow2Max tidak hanya dirasakan oleh PGE, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri panas bumi nasional maupun global. Melalui kolaborasi berkelanjutan dengan para perwira, mitra swasta, dan pemerintah, PGE optimis untuk mewujudkan visi kami sebagai world class green energy company yang mendorong pembangunan energi bersih dan berkelanjutan," ujar Ahmad Yani dalam keterangan tertulis, Senin (01/12).

Inovasi ini dikembangkan dari riset studi doktoral oleh Manager Production and Operation Excellence PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Mohamad Husni Mubarok, Ph.D. saat menempuh pendidikan di University of Auckland.

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Edwil Suzandi menekankan, bahwa Flow2Max tidak hanya merupakan inovasi teknologi, namun juga sarana memperkuat ekosistem industri panas bumi nasional.

“Flow2Max menjadi bukti bahwa Indonesia mampu melahirkan teknologi panas bumi kelas dunia. Didukung enam paten yang diperoleh di Indonesia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Islandia, Filipina, dan Turki, inovasi anak bangsa ini menunjukkan daya saing global. Selain itu, saat ini Flow2Max telah terpasang pada lima sumur produksi di PGE Area Lahendong setelah melalui tahap purwarupa dan rangkaian uji kinerja. Selanjutnya, kami menargetkan teknologi ini dapat diimplementasikan di seluruh area operasi dalam tiga tahun ke depan,” jelas Edwil Suzandi.

Flow2Max bekerja dengan memasang orifice plate berdesain khusus pada pipa dua fase untuk menciptakan gangguan terukur pada aliran fluida.

Data yang dihasilkan kemudian diproses oleh flow computer menggunakan algoritma eksklusif PGE, yaitu Mubarok Correlation.

Informasi tersebut selanjutnya dikirim secara aman melalui fiber optic, jaringan nirkabel (LoRa), dan sistem Internet of Things (IoT) ke ruang kontrol serta dashboard berbasis web.

Dengan fitur seperti real-time measurementsecure & encrypted transmissionwidest measurement range, dan easy installation, Flow2Max memberikan kemudahan integrasi di berbagai aset operasional.

Teknologi strategis yang sejalan dengan komitmen transisi energi nasional.

Flow2Max menegaskan posisi PGE sebagai pemimpin inovasi panas bumi di Indonesia sekaligus motor penggerak peningkatan produksi energi bersih.

Teknologi ini turut memperkuat langkah PGE dalam menciptakan sumber pendapatan baru melalui komersialisasi teknologi serta pengembangan ekosistem manufaktur dan jasa pengembangan panas bumi.

Upaya ini sejalan dengan agenda transformasi bauran energi nasional dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), yang menargetkan porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 76% pada periode 2025-2034.

Dari target tersebut, panas bumi diproyeksikan memberikan kontribusi sebesar 5,2 GW.

Pengembangan Flow2Max dilakukan melalui sinergi dengan Ecolab International Indonesia (Ecolab) yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 15 Agustus 2024.

Hasil kolaborasi ini akan diperkenalkan ke publik secara resmi pada Selasa, 2 Desember 2025.

Ke depan, Flow2Max juga berpotensi diadaptasi ke sektor minyak dan gas, membuka peluang komersialisasi yang lebih luas.