ANALIS MARKET (01/12/2025): IHSG Berpotensi Rebound

Foto: Ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (28/11), IHSG ditutup turun 0.43%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp913 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, FILM, BRMS, dan KLBF.

Sementara itu, saham-saham AS tercatat naik dengan volume perdagangan tipis pada sesi yang diperpendek setelah Thanksgiving pada Jumat (28/11). Kenaikan tersebut didorong oleh sektor ritel dan pemulihan saham teknologi. Perkiraan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember menguat sepanjang minggu, membantu menopang sentimen indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,61%, S&P 500 naik 0,54%, dan Nasdaq Composite naik 0,65%. Semua sektor utama S&P 500 naik kecuali sektor perawatan kesehatan, dengan farmasi Eli Lilly turun 2,6%. Sementara itu, Intel membantu memimpin dengan kenaikan 10,2%, setelah analis TF International Securities mengatakan perusahaan akan mulai mengirimkan prosesor M kelas bawah Apple sebagai pada awal tahun 2027. Pekan ini, musim belanja liburan pun resmi dimulai. Thanksgiving pada Kamis, Black Friday pada Jumat dan Cyber pada Senin. Di sisi lain, sesi perdagangan kali ini juga diwarnai oleh insiden gangguan teknis yang menghambat aktivitas futures global. CME Group sempat membekukan perdagangan mata uang, komoditas, dan futures ekuitas akibat masalah pendinginan di pusat data CyrusOne.

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Jumat (29/11), di tengah kondisi pasar AS yang cenderung datar selama libur Thanksgiving. Selain itu, di Asia mencermati data inflasi Tokyo, inflasi umum (headline) Tokyo untuk bulan Oktober turun tipis menjadi 2,7% dari 2,8% pada bulan lalu. Sementara itu, inflasi inti yang tidak memasukkan harga makanan segar namun tetap mencakup energi naik ke 2,8%, sedikit di atas proyeksi sebesar 2,7%. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,17%, dan Topix menguat 0,29%. Di Korea Selatan, Kospi terkoreksi 1,51%, sedangkan Kosdaq melesat 3,71%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,04%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,34% dan Taiex Taiwan menguat 0,26%. Selain inflasi Jepang, PDB India tumbuh sebesar 8,2% pada periode Sep-25, merupakan pertumbuhan tercepat dalam enam kuartal terakhir, didorong oleh belanja pemerintah yang kuat dan investasi swasta. Sektor-sektor kunci seperti manufaktur dan jasa berkontribusi pada pertumbuhan ini, dengan konsumsi swasta meningkat menjadi 7,9%.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (01/12), Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research
BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi rebound hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8420-8470 dan Resist IHSG: 8550-8600."

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: TINS, MBMA, BUMI, ARCI, RATU, dan INDY. 

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya:

TINS, Buy on Weakness dengan area beli di 3210-3260, cutloss di bawah 3150. Target dekat di 3300-3440.

MBMA, Spec Buy dengan area beli di 535-545, cutloss di bawah 520. Target dekat di 565-590.

BUMI, Spec Buy dengan area beli di 236-244, cutloss di bawah 230. Target dekat di 248-254.

ARCI, Spec Buy dengan area beli di 1200-1230, cutloss di bawah 1175. Target dekat di 1250-1320.

RATU, Buy on Weakness dengan area beli di 11825-12025, cutloss di bawah 11600. Target dekat di 12275-12675.

INDY, Spec Buy dengan area beli di 1735-1750, cutloss di bawah 1730. Target dekat di 1780-1820.

Disclaimer On