ANALIS MARKET (06/11/2025): IHSG Berpotensi Menguat Kembali
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin ditutup naik 0.93%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp1.23 Triliun.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BRMS, TLKM, BMRI dan ASII.
Sementara itu, Bursa saham AS (Wall Street) menguat pada Rabu (5/11), didorong data ekonomi yang solid dan laporan keuangan 3Q yang positif. Kenaikan tersebut membantu meredam kekhawatiran investor terhadap valuasi saham teknologi yang dinilai terlalu tinggi. Tiga indeks utama di Wall Street kompak menguat, dengan saham-saham teknologi dan berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi motor utama penggerak pasar. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,48%, S&P 500 menguat 0,37%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,65%. Di sisi ekonomi, laporan ADP menunjukkan tenaga kerja sektor swasta bertambah 42.000 pada Oktober, menandakan sedikit pemulihan meski beberapa sektor masih memangkas tenaga kerja. Sementara itu, sektor jasa AS masih tumbuh meski menghadapi biaya input tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir. Di sisi emiten, saham McDonald’s naik 2,2% setelah mencatat penjualan toko yang lebih baik dari perkiraan berkat menu hemat. Amgen melonjak 7,8% berkat laba yang melampaui ekspektasi, sementara Johnson Controls meroket 8,8% usai merilis proyeksi laba 2026 yang lebih tinggi dari perkiraan. Sedangkan, saham Humana anjlok 6% dan Bank of America turun 2%, sedangkan Super Micro Computer melemah 11,3% akibat hasil keuangan yang mengecewakan.
Di sisi lain, Pasar Asia Pasifik kompak melemah pada perdagangan hari Rabu (5/11). Hal tersebut seiring pelemahan Wall Street yang tertekan oleh penurunan saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) seperti Palantir. Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,13%. Di Jepang, Nikkei 225 melemah 2,50%, dan Topix turun 1,26%. Sementara Korea Selatan, indeks Kospi menurun 2,85% dan Kosdaq melemah 2,66%, memimpin penurunan di kawasan tersebut. Di sisi global, komentar para eksekutif bank besar seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs yang mempertanyakan keberlanjutan valuasi tinggi yang memicu aksi ambil untung. Sebelumnya, CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, juga telah memperingatkan potensi koreksi signifikan di Wall Street dalam enam bulan hingga dua tahun ke depan. Peringatan tersebut muncul di tengah euforia terhadap saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) generatif yang telah mendorong kenaikan sepanjang tahun, dan kini mulai dibandingkan dengan gelembung dot-com pada awal 2000-an.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (06/11), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi mencoba menguat kembali hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8200-8270 dan Resist IHSG: 8350-8380.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: CDIA, UNVR, WIFI, HRTA, SGER, dan RAJA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1745-1790, cutloss di bawah 1740. Target dekat di 1820-1860.
UNVR, Spec Buy dengan area beli di 2670-2690, cutloss di bawah 2610. Target dekat di 2750-2840.
WIFI, Buy if Break 3260, dengan target dekat di 3320-3400. Cutloss di bawah 3200.
HRTA, Spec Buy dengan area beli di 1235-1245, cutloss di bawah 1210. Target dekat di 1280-1300.
SGER, Spec Buy dengan area beli di 484-498, cutloss di bawah 480. Target dekat di 510-530.
RAJA, Spec Buy dengan area beli di 4000-4090, cutloss di bawah 3950. Target dekat di 4200-4400.

