Ketua OJK : Pemahaman Kesehatan Finansial Bisa Beri Dampak Signifikan Bagi Masyarakat

Foto : istimewa

Pasardana.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menekankan bahwa kesehatan finansial bukan hanya soal akses keuangan, tetapi juga mencakup risiko, perlindungan, dan perencanaan masa depan.

Hal tersebut diungkapnya ketika menjelaskan hubungan kesehatan finansial dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/11).

“Pemahaman kesehatan finansial memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Ini meliputi akses, distribusi, serta perlindungan terhadap risiko kehilangan pekerjaan atau musibah,” ujar Mahendra.

Dia menambahkan, kesehatan finansial mencakup keyakinan masyarakat terhadap masa depan. Hal ini termasuk perencanaan pensiun dan menjaga stabilitas keuangan pribadi agar lebih aman.

“Dengan pendekatan ini, akses produk dan regulasi menjadi lebih lengkap dan menyeluruh. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.

Ia juga menekankan  pentingnya indikator untuk mengukur kesehatan finansial. Indikator ini berlaku baik di tingkat sistem keuangan maupun di masing-masing perusahaan.

“Sudah ada kelompok parameter untuk mengukur financial health. Ini jauh lebih komprehensif dibanding pengukuran financial stress sebelumnya,” ucapnya.

Tak ketinggalan, ditegaskan Mahendra bahwa sektor jasa keuangan Indonesia memiliki arsitektur lengkap.

Arsitektur ini mendukung kesejahteraan keuangan masyarakat sesuai Undang-Undang Pengembangan dan Pemuatan Sektor Keuangan (UU P2SK) 2023.

“Kolaborasi antara pemerintah, OJK, dan industri keuangan sangat penting agar konsep kesehatan finansial dapat diterapkan secara menyeluruh,” terang dia.

Di satu sisi, Penasihat Khusus PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA), Ratu Maxima, menyebut inklusi finansial tidak hanya menyediakan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat.

Menurut dfia, kesehatan finansial yang memadai juga harus menunjang agar kesejahteraan rumah tangga benar-benar tercapai.

“Jika seseorang tidak memiliki kesehatan finansial, mereka tidak memiliki keamanan finansial. Mereka juga kesulitan mendapatkan perlindungan asuransi yang sebenarnya sangat dibutuhkan," tuturnya.