Kementerian Ekraf Latih Santri Jadikan Smartphone Sarana Produksi Kreatif

foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Penerbitan dan Fotografi, Deputi Bidang Kreativitas Media memberikan pelatihan singkat fotografi smartphone bagi santri pemula.

Pelatihan melalui program KREASI: Kreatif Santri Indonesia itu untuk meningkatkan kapasitas teknis sekaligus mendorong lahirnya karya visual berkualitas dari perangkat sederhana.

“Melalui KREASI, kami ingin santri memiliki keterampilan praktis untuk berkarya dan bercerita dengan medium yang dekat dengan keseharian. Smartphone bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan sarana produksi kreatif yang bernilai,” ujar Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, seperti dilansir dari siaran pers, Rabu (26/11/2025).

Program dengan tema 'Dari HP Jadi Karya Bercerita' itu telah digelar di The Pade Hotel, Aceh Besar, Selasa (25/11).

Menteri Ekraf Teuku Riefky yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan pentingnya pelatihan itu bagi regenerasi talenta kreatif di daerah.

Sebanyak 60–70 santri yang tergabung dalam Rabithah Thaliban Aceh mengikuti rangkaian materi meliputi pengenalan fungsi kamera, prinsip komposisi dan pencahayaan, pengaturan fokus serta eksposur, hingga dasar penyuntingan foto menggunakan aplikasi ringan.

Selain paparan teori, peserta juga menjalani sesi praktik dan asistensi langsung agar proses belajar lebih aplikatif.

Program itu menghadirkan narasumber berpengalaman yakni Hotli Simanjuntak (European Pressphoto Agency) dan Zikri Maulana (AFP & Kompas TV), yang membagikan pengetahuan teknis sekaligus wawasan kerja jurnalistik visual.

Keduanya memandu diskusi dan praktik lapangan untuk memastikan peserta mampu menerjemahkan cerita ke dalam visual yang kuat dan bertanggung jawab.

Menteri Ekraf Teuku Riefky menyampaikan, kehadirannya di Aceh bukan hanya untuk satu kegiatan tetapi ada lima kegiatan yang tujuannya melihat dan mengaktivasi para pegiat ekonomi kreatif.

Hal tersebut dilakukan karena melihat tren di Indonesia dan menjadikan ekraf sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

"Semua daerah sekarang mulai bergeser, anak-anak muda ini bekerja mencari pekerjaan di industri kreatif. Presiden melihat, bahwa ini juga sebagai solusi untuk mengurangi angka pengangguran. Untuk itu, dibentuklah kementerian khusus ekonomi kreatif ini. Kami menjadikan Aceh sebagai percontohan untuk diterapkan secara nasional," ujarnya.

Bupati Aceh Besar, Muharram Idris mengungkapkan apresiasi atas hadirnya kegiatan itu, yang dapat bermanfaat bagi para santri untuk meningkatkan kemampuannya.

Kegiatan tersebut tidak hanya membekali para santri dengan ilmu agama yang kuat, namun juga ilmu praktis di industri kreatif, khususnya pendalaman terkait fotografi dengan pemanfaatan smartphone sehingga para santri dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif melalui inovasi dan kreativitas.

"Seperti yang kita ketahui bersama, di era digital ini dituntut para pemuda dan santri khususnya yang mendalami ilmu agama untuk cerdas dan kritis dengan pemanfaatan smartphone melalui fotografi dan konten-konten menarik dan berkualitas guna mengambil andil dalam pembangunan daerah khususnya pengembangan ekonomi kreatif," ungkapnya.

Rangkaian acara berlangsung sejak registrasi pagi hingga penutupan sore hari, disertai sesi paparan, diskusi, serta dua tahap praktik fotografi smartphone.

Alur itu memastikan proses belajar berjalan komprehensif, mulai dari konsep hingga eksekusi di lapangan.

Kementerian Ekraf menegaskan komitmen memperluas akses pengembangan talenta ekraf di daerah, termasuk Aceh, melalui program yang relevan dan inklusif.

Inisiatif itu diharapkan memperkuat ekosistem kreatif lokal sekaligus membuka peluang ekonomi berbasis karya visual dari generasi muda santri.

Turut hadir perwakilan anggota DPRK Aceh Besar, Rabithah Thaliban Aceh Teuku Mizwar.

Sedangkan Menteri Ekraf Teuku Riefky didampingi Direktur Fotografi dan Penerbitan, Iman Santosa.