Kementerian Ekraf Dukung Buku Lokasi Syuting Indonesia untuk Pikat Produser Film Global
Pasardana.id – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjajaki kolaborasi strategis dengan PT Havelaar Prakarsa Internasional untuk mendukung penerbitan dan pemanfaatan buku "Indonesia Scene on Screen".
Buku yang memuat 80 lokasi syuting potensial di Indonesia ini diharapkan dapat memperkuat promosi Indonesia sebagai destinasi produksi film dan televisi kelas dunia, sekaligus mendongkrak investasi di subsektor perfilman.
"Ekosistem pendukung seperti buku ini akan memperkuat daya tarik Indonesia bagi rumah produksi internasional,” ujar Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (20/11/2025).
Kementerian Ekraf mendukung penuh penerbitan sekaligus bedah buku sekaligus ingin memanfaatkannya untuk kepentingan yang lebih luas lagi.
Menteri Ekraf menilai buku tersebut sejalan dengan agenda penguatan subsektor perfilman.
“Kolaborasi ini tidak berhenti pada penerbitan buku. Salah satu indikator kinerja utama kami adalah peningkatan investasi, dan subsektor film menjadi salah satu yang pertumbuhannya sedang kami dorong," jelas Menteri Ekraf.
Buku Indonesia Scene on Screen memuat 80 lokasi, dengan 18 di antaranya telah digunakan sebagai lokasi produksi film internasional.
Buku tersebut menampilkan foto-foto berkualitas tinggi, informasi lokasi, referensi film, serta kisah menarik dari balik layar.
Buku itu juga telah diadopsi oleh TVRI yang memiliki 34 stasiun regional, sehingga dapat memperluas jangkauan promosi lokasi syuting sekaligus membuka peluang layanan pendampingan produksi bagi sineas asing maupun sineas muda Indonesia.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Isu Strategis, Gemintang K. Mallarangeng, menjelaskan penerbitan termasuk dalam subsektor yang memiliki potensi cukup besar dalam pasar ekspor, terutama di negara-negara dengan permintaan tinggi terhadap konten kreatif dan visual.
“Penerbitan termasuk dalam subsektor yang memiliki kontribusi ekspor yang cukup potensial, dengan pasar utama seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, serta kawasan Timur Tengah yang kini semakin meningkat permintaannya. Wilayah seperti Dubai dan Qatar menjadi hub penting karena posisinya sebagai pusat perdagangan dan distribusi konten kreatif,” ujar Gemintang.
Kementerian Ekraf melalui Direktorat Penerbitan dan Fotografi juga membuka peluang untuk memberikan masukan dan rekomendasi terkait penguatan distribusi buku secara nasional maupun internasional, termasuk penjajakan kerja sama dengan penerbit lokal dan global.
Selain itu, Kementerian Ekraf tengah menyiapkan usulan skema insentif penerjemahan yang diharapkan dapat mendukung penerbit Indonesia dalam menerjemahkan karya nasional ke bahasa asing.
Direktur PT Havelaar Prakarsa Internasional yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Pamungkas Trishadiatmoko, menyampaikan bahwa buku tersebut lahir dari semangat untuk menghubungkan potensi lokasi di daerah dengan peluang industri perfilman global.
“Kami memiliki kesamaan visi dalam membangun ekonomi kreatif dari daerah. Buku ini menampilkan potensi lokasi yang dapat menjadi lokasi syuting dan akan melibatkan seluruh ekosistem kreatifnya, mulai dari perusahaan film, produser, aktor, hingga fotografer,” ujar Pamungkas.
Dalam penjajakan itu, PT Havelaar Prakarsa turut memaparkan rencana penyelenggaraan bedah buku dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kementerian Ekraf menyatakan kesiapan mendukung melalui penyediaan akses lokasi dan fasilitasi sinergi dengan kementerian/lembaga terkait.

