Alasan Menkeu Purbaya Tambah Penempatan Dana Rp67 Triliun di Perbankan
Pasardana.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali menambah penempatan dana di perbankan sebesar Rp 76 triliun pada 10 November 2025.
Padahal, sebelumnya Kemenkeu telah menempatkan dana Rp 200 triliun ke lima bank pada 12 September lalu. Meski, per 22 Oktober baru disalurkan sekitar 84 persen atau Rp 167,6 triliun.
Menkeu Purbaya pun menjelaskan alasan tambahan dana yang belum 100 persen tersalurkan ke bank sebagai kredit tersebut.
Kata Menkeu, pertumbuhan kredit perbankan dan uang primer (base money/MO) yang melambat pada Oktober 2025.
Dimana kredit perbankan tumbuh 7,36 persen (yoy) atau melambat dari 7,70 persen pada bulan sebelumnya. Sementara uang primer tumbuh 7,8 persen pada periode yang sama atau melambat dari 13,3 persen pada bulan sebelumnya. "(Base money) 13 persen pertumbuhannya di bulan September tapi Oktober turun lagi ke 7 persen. Wah saya bilang, kalau gitu masih kurang. Makanya saya tambah lagi Rp 76 triliun ke perekonomian hari Jumat lalu. Jadi ada gas lagi sedikit ekonomi," ujarnya di The Westin Jakarta, Kamis (20/11).
Menkeu berharap dengan penambahan penempatan dana pemerintah ini likuiditas perbankan bertambah dan semakin mudah menyalurkan kredit.
Dengan begitu, maka uang pemerintah akan masuk ke berbagai lini ekonomi sehingga perekonomian nasional dapat bergerak lebih kencang.
"Jadi saya pelihara kondisi di perekonomian supaya ada ruang untuk tumbuh terus. Kalau enggak ada kita cari lagi, kita cari lagi. Jadi enggak usah takut," ujarnya.
Pemerintah, sambung Menkeu, juga menggelontorkan berbagai stimulus ekonomi berupa bantuan langsung tunai sementara (BLTS) dengan anggaran Rp 31,5 triiun.
BLT ini diberikan sebesar Rp 900.000 per keluarga penerima manfaat (KPM) untuk tiga bulan untuk 35,05 juta KPM.
Kemudian, diskon transportasi periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan anggaran Rp 180 miliar.
Dimana, diskon transportasi ini berupa diskon 30 persen tiket kereta api, diskon 20 persen tarif dasar kapal laut, diskon 100 persen jasa pelabuhan angkutan penyeberangan, dan diskon tiket pesawat.
Selain itu, pemerintah juga mengadakan program magang lulusan perguruan tinggi dengan alokasi Rp 1,37 triliun untuk 2025 dan 2026.
"Jadi Kuartal IV ini ekonomi kita akan tumbuh 5,6 sampai 5,7 persen. Saya akan pastikan itu terjadi. Makanya saya ke sana ke sini memastikan program-program kita bisa terjadi, bisa jalan, dan ekonomi kita tumbuh lebih cepat," tukasnya.

