Sederet Peluang Investasi Baru dari Pertemuan Rosan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA

Foto : istimewa

Pasardana.id – Ada sederet peluang investasi baru di lintas sektor dari pertemuan antara CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sekaligus Menteri Investasi Rosan Roeslani dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohamed Al Mazroue.

Diketahui, pertemuan keduanya Bersama dengan delegasi besar dari Abu Dhabi ini mengulas potensi ekspansi energi terbarukan, hilirisasi industri, pengelolaan sampah, hingga rencana investasi pusat data dan infrastruktur.

Seusai acara Emirati-Indonesian Economic Strategic Dialogue (EIESD) di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (19/11), Menteri Rosan menjelaskan bahwa UEA telah menanamkan modal di Indonesia melalui PLTS Cirata dan proyek geothermal bersama Pertamina.

Namun kedua pihak melihat ruang investasi yang jauh lebih besar. “Walaupun pihak Abu Dhabi sudah berinvestasi di energi terbarukan, tetapi potensinya masih sangat besar. Jadi, kami setuju untuk berinvestasi lebih banyak,” ujar Rosan.

Bahwa salah satu sektor yang mendapat sorotan adalah hilirisasi alumina di Kalimantan Barat, yang disebutkan Rosan sebagai proyek yang sudah siap dijalankan.

Selain itu, Danantara juga menawarkan peluang kolaborasi di pengelolaan sampah seiring peluncuran tahap pertama proyek tersebut.

Meningkatnya kebutuhan komputasi akibat perkembangan AI membuat Indonesia membutuhkan lebih banyak pusat data. Delegasi UEA, menurut Rosan, tertarik masuk ke sektor ini.

“Potensi Indonesia untuk data center sangat besar melihat perkembangan AI ke depan. Kebutuhannya tinggi dan mereka memberi gambaran bagaimana kita bisa berinvestasi bersama,” terang Rosan.

Diinformasikan, bahwa UEA juga menunjukkan minat pada infrastruktur lain mulai dari jalan tol, pelabuhan, hingga proyek internasional yang dapat dijalankan bersama Danantara.

Rosan kembali menegaskan bahwa kolaborasi di energi terbarukan sejalan dengan target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.

Disatu sisi, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrou menyambut positif hasil diskusi. Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar dan UEA siap memperkuat kemitraan ekonomi.

“Infrastruktur Indonesia membutuhkan banyak investasi, dan UEA akan sangat senang berkontribusi dan menjadi mitra bagi saudara-saudara kami di Indonesia,” ucapnya.

Suhail menambahkan, Indonesia memiliki sumber daya manusia muda yang kuat, dan dukungan teknologi serta energi akan mendorong inovasi masa depan.