Menteri Ekraf Dukung BINUS University Selenggarakan DTUX Summit 2025
Pasardana.id - Menteri Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyambut positif rencana BINUS University dalam menyelenggarakan Design Thinking & User Experience (DTUX) Summit 2025.
Dalam audiensi di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Senin, 17 November 2025 kemarin, Menteri Ekraf menekankan perguruan tinggi, termasuk Binus, menjadi kunci mencetak SDM kreatif yang relevan dengan tingginya investasi digital dan kebutuhan pasar kerja.
“Tingginya investasi otomatis berkaitan dengan kebutuhan tenaga kerja. Dampaknya terasa pada pasar kerja dan ekspor. Sebagian besar investor juga melihat peluang internasional. Investasi terbesar hari ini datang dari sektor digital. Selain itu, tenaga kerja ekraf cocok untuk generasi muda dan menjadi solusi bagi pengangguran. Karena itu, kami memposisikan ekraf sebagai ruang bagi penciptaan lapangan kerja baru dan penguatan kelas menengah,” ujar Menteri Ekraf, seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (18/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana pelaksanaan DTUX Summit 2025, forum multipemangku kepentingan yang diinisiasi Singapore Polytechnic untuk mendorong penerapan design thinking dalam kebijakan publik di kawasan ASEAN, yang diselenggarakan pada 27 November.
Menjadi tuan rumah, Binus mengangkat tema “Advancing Humanity-Centered Innovation (HCD+) in Indonesia and Across Asia”.
Menteri Ekraf menyampaikan apresiasi terhadap BINUS sebagai hexahelix unsur akademisi yang memiliki visi sejalan dengan arah pembangunan ekonomi kreatif nasional.
Rektor BINUS University Nelly, menjelaskan bahwa BINUS memiliki lebih dari 50.000 mahasiswa aktif di berbagai kampus dengan lebih dari 100 program studi.
Ia menegaskan komitmen BINUS dalam mencetak profesional maupun entrepreneur global.
“Program-program kami dirancang agar mahasiswa mampu menjadi profesional atau pengusaha. Tren kewirausahaan mahasiswa terus meningkat karena kami memiliki program yang fokus pada bisnis kreatif, termasuk pameran tahunan dan creative partnership,” jelasnya.
Hadirnya Universitas Binus di beberapa wilayah Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Semarang, Malang hingga Medan memiliki semangat yang sama seperti Kementerian Ekraf menjadikan ekraf sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang di mulai dari daerah.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Menteri/Sekretaris Utama Kementerian Ekraf, Dessy Ruhati menuturkan, penguatan ekosistem kreatif tidak dapat dilakukan hanya di tingkat pusat.
Pertumbuhan pelaku kreatif banyak terjadi di daerah sehingga diperlukan penyelarasan kelembagaan.
“Di daerah masih banyak yang belum memiliki dinas ekonomi kreatif. Saat ini sedang diproses pembentukan di 22 provinsi dan 87 kabupaten/kota. Kabupaten Bandung Barat menjadi yang pertama memiliki Dinas Ekonomi Kreatif mandiri. Ini akan terus kami kembangkan,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, menambahkan bahwa perguruan tinggi merupakan komponen penting dalam hexahelix.
Kementerian Ekraf telah memfasilitasi pembentukan Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif.
“Konsorsium ini menjadi ruang perguruan tinggi yang memiliki semangat serupa untuk mengembangkan ilmu kreatif. Kini sudah sah sebagai badan hukum dan terbuka bagi siapa pun,” terang Cecep.
Menutup pertemuan, Menteri Ekraf menegaskan pentingnya konsorsium tersebut dalam memperkuat talenta kreatif nasional agar dapat memperoleh dukungan lintas lembaga serta mempercepat tercapainya target RPJMN.
“Kami sudah memiliki target tahunan hingga 2029, dan tren 2025 cukup positif. Sebagai kementerian baru, kami terus mendorong sosialisasi agar kolaborasi ke depan semakin lebih baik,” tambah Menteri Ekraf.
Audiensi turut dihadiri President of BINUS Higher Education & Professional Services, Stephen Wahyudi Santoso, bersama jajaran pimpinan BINUS University.
Serta, Menteri Ekraf didampingi Direktur Kajian dan Manajemen Strategis, Agus Syarip Hidayat.

