INTP Amankan Sumber Sampah Gantikan 42 Persen Bahan Bakar Batu Bara
Pasardana.id - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) mengedepankan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Direktur INTP, Oey Marcos melaporkan, perseroan telah memanfaatkan RDF dengan porsi 28 dari total bahan bakar primer sampai dengan saat ini.
“Kami harapkan pada tahun 2030 akan mencapai 42 persen bahan bakar berasal dari pemanfaatan RDF,” terang dia di Bogor, Selasa (11/11/2025).
Ia melanjutkan, untuk mencapai target tersebut perseroan telah meneken perjanjian kerjasama dengan pemerintah, mitra industri, dan komunitas untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah kota.
“Beberapa kerja sama strategis yang telah dijalankan dengan Provinsi DKI Jakarta. Perseroan menjadi Offtaker RDF dari TPST Bantargebang (625 ton/hari), RDF Plant Rorotan (875 ton/hari), Provinsi Jawa Barat Kajian untuk RDF dari TPPAS Lulut Nambo (700 ton/hari) Kota Makassar: MoU dengan kapasitas 300 ton/hari, dan Kolaborasi dengan Kota Cimahi, Bandung, Bekasi, dan Kabupaten Karawang,” jelas dia.
Tak cukup itu, dia bilang, INTP juga menggandeng entitas bisnis dalam pengelolaan sampah industri di berbagai provinsi.
“Kami juga menjalankan program internal Sedekah Sampah yang diluncurkan sejak 2022 juga berhasil mengumpulkan 265.572 kg sampah anorganik selama tiga tahun. Sampah ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di operasional pabrik,” papar dia.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan INTP, Dani Handajani menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Bangunan Indonesia (HBI) 2025 perseroan menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
“Indocement memulai pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni milik Ibu Fitri di Desa Gunungsari, Kabupaten Bogor, yang rusak akibat bencana hujan angin. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan,” ujar Dani.
Dani menerangkan, bahwa kegiatan tersebut menjadi bukti nyata kepedulian Indocement terhadap masyarakat sekitar pabrik dan lingkungan.
Sementara itu, INTP mencatat total volume penjualan (semen dan klinker) sebesar 14.443 ribu ton pada periode 9 bulan pada 2025, turun 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dampaknya, pendapatan turun 3 persen secara tahunan menjadi Rp12,916 triliun., diikuti oleh penurunan Beban Pokok Pendapatan 4 persen menjadi Rp8, 871 triliun.
Hal ini menghasilkan margin Laba Bruto sebesar Rp4, 044 triliun atau 31,3 persen dari Pendapatan Neto untuk periode 9 bulan pada 2025.

