Mentan Sebut Kebijakan Pangan Nasional Sudah Menunjukkan Hasil Nyata
Pasardana.id - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, kebijakan pangan nasional kini menunjukkan hasil nyata.
Saat ini, capaian stok beras tertinggi sepanjang sejarah.
Kata Amran, hal tersebut merupakan hasil nyata kolaborasi seluruh pihak dan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menjaga ketahanan pangan nasional berkelanjutan.
Terbaru, stok beras nasional mencapai lebih dari 4 juta ton.
Angka tertinggi sepanjang sejarah sejarah Indonesia, sekaligus menandai berakhirnya impor beras medium yang selama ini membebani negara.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, kita masih impor. Sekarang tidak lagi. Ini hasil dari gagasan besar Bapak Presiden RI, mulai dari regulasi, kolaborasi, sampai eksekusi,” ucap Mentan dalam keterangan di Jakarta, Rabu (8/10).
Mentan menegaskan, pemerintah juga berani melakukan deregulasi besar-besaran dengan mencabut 240 aturan yang menghambat sektor pertanian.
Bahkan, dalam 10 bulan, ada 17 Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) yang diterbitkan mengubah banyak hal.
Mentan bilang, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga berbenah menjadi institusi yang bersih dan bebas korupsi.
"Ada korupsi, kita pecat. Belum tersangka pun, kalau ada indikasi, langsung kita tindak. Tidak ada kompromi,” tegas dia.
Tindak tegas juga turut diterapkan terhadap mafia pangan, pupuk palsu, dan beras oplosan.
Selain itu, ia mengatakan, penyederhanaan regulasi pupuk menjadi kunci peningkatan produksi.
“Dulu pupuk langka, sekarang tidak lagi. Dari 145 regulasi disederhanakan agar produsen bisa langsung ke petani,” kata Amran.
Tak berhenti sampai situ, Kementan juga memfokuskan anggaran Rp1,7 triliun untuk penguatan sektor produktif, mulai dari benih hingga alat mesin pertanian.
Keberhasilan itu, menurut dia, tak lepas dari kolaborasi lintas lembaga.
“Kita bergerak bersama Bulog, PIHC (Pupuk Indonesia), Kemendag (Kementerian Perdagangan), ESDM (Kementerian Energi Sumber Daya Mineral), Menko Pangan (Menteri Koordinator Bidang Pangan), BUMN, Polri, TNI, Bupati, dan Gubernur. Semua berorkestra,” ujarnya.
Hasilnya terlihat nyata, stok beras tertinggi, tidak ada impor beras medium, nilai tukar petani (NTP) naik ke 124,36, Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian meningkat, dan Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi produksi beras Indonesia naik hingga 33,1 juta ton pada November.

