ANALIS MARKET (06/10/2025): IHSG Berpotensi Lanjutkan Bullish

Foto: Ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (03/10), ditutup naik 0.6%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp140 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BMRI, BBCA, EMTK dan TLKM.

Sementara itu, Wall Street berfluktuatif dengan indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi di tengah ekspektasi penurunan suku bunga tetap bertahan meskipun penutupan pemerintah AS berlanjut untuk hari ketiga. Jumat (3/10), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,51%, S&P 500 naik tipis 0,01%, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,28%. Sektor teknologi S&P 500 melemah, dengan saham Applied Materials turun 2,7% setelah produsen peralatan chip tersebut pada Kamis malam memperkirakan kerugian $600 juta terhadap pendapatan tahun 2026F. Sementara itu, saham Tesla turun 1,4%, sementara utilitas naik 1,2% dan memimpin kenaikan di antara sektor-sektor S&P 500. Di sisi lain, laporan penggajian non-pertanian AS untuk bulan September dijadwalkan rilis pada hari Jumat, namun tidak dipublikasikan karena penutupan pemerintah. Investor masih mencermati survei oleh Institute for Supply Management, yang menunjukkan indeks ketenagakerjaan jasa mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut. Berita tersebut menggarisbawahi kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut dari The Fed. Pada hari Rabu, sebuah laporan menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja swasta sebesar 32.000 dan penurunan sebesar 3.000 yang direvisi turun pada bulan Agustus. Saham USA Rare Earth naik 14,3% setelah CEO Barbara Humpton mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan tersebut "berkomunikasi secara erat" dengan Gedung Putih.

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik mayoritas naik pada perdagangan Jumat (3/10), mengikuti kenaikan Wall Street meskipun pemerintah AS masih dalam kondisi shutdown. Investor menanti perkembangan durasi shutdown untuk menilai seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian. Secara historis, penutupan sementara pemerintahan AS jarang menjadi faktor penggerak pasar yang signifikan. Dari Jepang, tingkat pengangguran September 2025 naik menjadi 2,6%, lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 2,4% dan meningkat dari bulan Agustus sebesar 2,3%. Selain itu, data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Jepang untuk September 2025 adalah 48,4, yang menunjukkan koreksi di sektor manufaktur dan merupakan level terendah sejak Maret. Indeks Nikkei 225 naik 1,85%, dan Topix menguat 1,35%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,46%. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong melemah 0,54%. Sementara itu, pasar saham China dan Korea Selatan tutup karena libur nasional.

Menyikapi beragam kondisi tersebut, dalam riset Senin (06/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, "IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan sepanjang kuat di support 8080. Diperkirakan Support IHSG: 8080-8100 dan Resist IHSG: 8150-8200."

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini: WIFI, BUVA, WIRG, BUMI, BRMS, dan TOBA. 

Berikut ini rekomendasi sahamnya:

WIFI, Spec Buy dengan area beli di 3100-3140, cutloss di bawah 3050. Target dekat di 3200-3300.

BUVA, Spec Buy dengan area beli di 740-750, cutloss di bawah 720. Target dekat di 800-850.

WIRG, Spec Buy dengan area beli di 126-130, cutloss di bawah 120. Target dekat di 134-139.

BUMI, Spec Buy dengan area beli di 158-161, cutloss di bawah 156. Target dekat di 167-174.

BRMS, Spec Buy dengan area beli di 930-950, cutloss di bawah 915. Target dekat di 970-1020.

TOBA, pec Buy dengan area beli di 1235-1240, cutloss di bawah 1225. Target dekat di 1265-1290.