ANALIS MARKET (03/10/2025): IHSG Berpotensi Sideways

Foto: Ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (02/10), ditutup naik 0.34%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp1.37 Triliun.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, EMTK, BBCA, ANTM dan MBMA.

Sementara itu, tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup di level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis (2/10), meskipun kekhawatiran shutdown pemerintahan AS memasuki hari kedua. Indeks S&P 500 naik tipis 0,06%, Dow Jones Industrial Average menguat 0,17% dan Nasdaq Composite naik 0,39%. Penguatan tersebut ditopang kenaikan saham Nvidia yang kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masa di tengah euforia investor pada sektor kecerdasan buatan (AI). Sentimen lain sempat menekan setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperingatkan bahwa PDB AS dapat terdampak akibat shutdown. “Semakin lama berlangsung, semakin besar pukulan bagi kinerja ekonomi,” ujarnya dalam wawancara dengan CNBC. Shutdown pemerintah AS diperkirakan setidaknya berlanjut hingga tiga hari, mengingat Senat libur memperingati Yom Kippur pada Kamis dan baru akan kembali bersidang Jumat (3/10). Selain itu, shutdown pemerintah AS juga memicu ‘blackout’ data ekonomi. Laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls (NFP) September yang seharusnya dirilis Jumat dipastikan batal karena aktivitas Departemen Tenaga Kerja dihentikan. The Fed diperkirakan tetap akan mengumumkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Oktober, setelah data ADP Rabu (1/10) menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja sektor swasta.

Di sisi lain, pasar saham Asia Pasifik naik pada perdagangan Kamis (2/10). Indeks Kospi Korea Selatan melesat 2,70%, ditopang kenaikan saham Samsung Electronics (+3,5%) dan SK Hynix (+10%). Kenaikan tajam terjadi setelah kedua raksasa teknologi tersebut mengumumkan kemitraan dengan OpenAI untuk memasok chip memori bagi pusat data Stargate. Sementara itu, Kosdaq meningkat 1,05%. Dari sisi makro, inflasi Korea Selatan naik mencapai 2,1% YoY pada Sep-25, lebih tinggi dari ekspektasi 2%, serta meningkat dibandingkan 1,7% pada Agust-25. Sedangkan di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,87%, sementara Topix turun 0,24%. Selain itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,13% dan Hang Seng Hong Kong naik 1,61%. Di sisi lain, pasar saham China dan India tutup karena libur nasional.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Jumat (03/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, "IHSG berpotensi sideways di 8050-8100. Diperkirakan Support IHSG: 8000-8050 dan Resist IHSG: 8100-8120."

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini: BREN, BIPI, WIRG, MINA, TOBA, dan INDY. 

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya:

BREN, Spec Buy dengan area beli di 8975-9175, cutloss di bawah 8975. Target dekat di 9300-9500.

BIPI, Spec Buy dengan area beli di 98-100, cutloss di bawah 97. Target dekat di 103-107.

WIRG, Spec Buy dengan area beli di 129-130, cutloss di bawah 126. Target dekat di 132-137.

MINA, Spec Buy dengan area beli di 167-170, cutloss di bawah 166. Target dekat di 175-183.

TOBA, Spec Buy dengan area beli di 1220-1240, cutloss di bawah 1200. Target dekat di 1265-1300.

INDY, Spec Buy dengan area beli di 2300-2350, cutloss di bawah 2270. Target dekat di 2400-2450.