PGE Buktikan Transformasi Digital Dongkrak Efisiensi dan Daya Saing Panas Bumi Nasional
Pasardana.id – Pemanfaatan teknologi G-Bionic menjadi langkah strategis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis.
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yani, yang juga menjadi inisiator program ini, menegaskan bahwa peran PGE sangatlah strategis dalam mendukung percepatan transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Menurutnya, inisiatif G-Bionic merupakan komitmen nyata PGE untuk menjalankan amanah pengembangan kapabilitas digital sesuai yang tercantum pada prospektus IPO sebagai salah satu fondasi utama untuk mengakselerasi target menjadi perusahaan energi dengan kapasitas panas bumi terbesar di dunia.
Lebih lanjut, Ahmad Yani menjelaskan, bahwa optimalisasi pengembangan panas bumi harus dimulai dari dalam organisasi, salah satunya melalui transformasi yang adaptif terhadap kemajuan era digital.
Ia menekankan, bahwa pemanfaatan teknologi bukan sekadar alat, melainkan kunci utama untuk memperkuat daya saing dan memastikan keberlanjutan bisnis PGE di tengah dinamika industri energi global.
“Swasembada energi adalah fondasi kemandirian bangsa di tengah dinamika global dan krisis iklim yang semakin nyata. Melalui transformasi digital, PGE berupaya mempercepat pengambilan keputusan berbasis data, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat pengembangan energi bersih yang presisi dan berkelanjutan. Inilah yang melatarbelakangi diluncurkannya program G-Bionic,” ujar Ahmad Yani, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10).
Diinisiasi pada tahun 2023, G-Bionic merupakan rangkaian program transformasi digital jangka panjang yang dirancang sebagai pintu gerbang menuju budaya kerja berbasis data sekaligus fondasi pengambilan keputusan berbasis data di seluruh lini operasional PGE.
“Teknologi ini berorientasi pada penciptaan nilai. Melalui inisiatif ini, kita bukan hanya mengubah sistem, tetapi juga membentuk budaya baru dalam cara kita bekerja dan mengambil keputusan. Implementasi G-Bionic merupakan langkah nyata PGE dalam menjalankan 52 inisiatif digital yang mencakup seluruh rantai operasi, mulai dari subsurface, drilling, surface, hingga enterprise,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa G-Bionic akan menghasilkan berbagai manfaat, meliputi:
-Menekan biaya pemboran hingga 6 persen,
-Mengoptimalkan waktu kerja hingga 100.000 jam kerja produktif,
-Meningkatkan produksi hingga 6 persen dari melalui optimasi sumur, peningkatan efisiensi pembangkit, serta penurunan loss production opportunity melalui implementasi machine learning dan digital twin,
-Estimasi value creation setara dengan peningkatan net income 5 hingga 7 persen per tahun.
Teknologi sebagai fondasi menuju target 3 GW
Sementara itu, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Raden Adjeng Sondaryani menyatakan apresiasinya atas pengembangan G-Bionic pada gelaran PGE Digital Day 2025 di Jakarta, pada Senin (27/10/2025).
Menurutnya, inisiatif ini menandai komitmen Pertamina dalam mempercepat transformasi digital demi mewujudkan masa depan energi hijau Indonesia.
“Di tengah dinamika transisi energi global, Pertamina mengemban amanah besar untuk mewujudkan kemandirian energi nasional dan mendorong pengembangan energi bersih sejalan dengan Asta Cita pemerintah. Transformasi digital menjadi instrumen strategis untuk mewujudkan efisiensi, ketepatan pengambilan keputusan, serta daya saing jangka panjang. Melalui inisiatif seperti G-Bionic, PGE menunjukkan langkah konkret dalam membangun budaya kerja berbasis data yang adaptif, aman, dan berkelanjutan sebagai pijakan menuju aspirasi menjadi perusahaan energi bersih kelas dunia,” kata Raden Adjeng Sondaryani.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi.
Ia mengatakan, bahwa transformasi digital terintegrasi menjadi kunci PGE dalam mewujudkan target 1,8 gigawatt (GW) pada 2033 dan mengembangkan potensi panas bumi hingga 3 GW.
Lebih lanjut Julfi menegaskan, “Indonesia memiliki 40 persen potensi panas bumi dunia, dan PGE berkomitmen mengambil peran utama untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain panas bumi terdepan tingkat global. Melalui G-Bionic, kami mempercepat transformasi digital secara end-to-end, mulai dari eksplorasi, pengembangan, hingga operasi. Langkah ini kami tempuh guna mendorong efisiensi, sekaligus meningkatkan keberhasilan pengeboran. Kami menjadikan inovasi ini sebagai game changer menuju visi besar PGE sebagai pemimpin energi panas bumi kelas dunia.”
Sebagai ruang diskusi, PGE Digital Day 2025 ini menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari sosialisasi G-Bionic Project Update, diskusi panel, serta sharing session yang menghadirkan berbagai pengalaman terhadap pemanfaatan teknologi digital dari anak usaha Pertamina.
Acara tersebut turut dihadiri Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM sekaligus Komisaris Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Gigih Udi Atmo, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Raden Adjeng Sondaryani, Direktur Transformasi Dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero), Agung Wicaksono, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Edwil Suzandi, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio, Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani, serta jajaran pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, pada serial panel diskusi, hadir juga CEO Jejakin, Arfan Arlanda; Managing Director Accenture Indonesia, Debby Alishinta; Direktur Digital Bisnis Peruri, Farah Fitria R.; Director of Digital & Sustainability Grab Indonesia, Rivana Mezaya; dan Customer Success Director Microsoft Indonesia, Irving Hutagalung.

