ANALIS MARKET (27/10/2025): IHSG Berpotensi Rebound
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG diperdagangan Jumat (24/10) lalu ditutup turun 0.03%, tapi disertai dengan net buy asing sebesar Rp1.16 Triliun.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, ASII, BBRI, UNVR dan BBCA.
Sementara itu, Wall Street berakhir naik pada perdagangan Jumat (24/10), setelah rilis data inflasi September yang sedikit di atas estimasi. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,01%, indeks S&P 500 naik 0,79%, dan Nasdaq Composite naik 1,15%. Sementara itu, laporan indeks harga konsumen (CPI) periode Sep-25, yang tertunda karena penutupan pemerintah The Fed, naik 0,3% pada bulan September, sehingga tingkat inflasi menjadi 3,0% YoY, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja. Kedua angka tersebut sedikit di bawah ekspektasi sebesar 0,4% MoM dan 3,1% YoY. Sedangkan, tanpa memperhitungkan makanan dan energi, IHK inti naik 0,2% MoM dan 3,0% YoY, juga lebih rendah dari estimasi 0,3% dan 3,1%. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan Desember meningkat menjadi 98,5% dari sekitar 91% sebelum data tersebut, menurut perangkat CME FedWatch. Peluang pemangkasan suku bunga minggu depan tetap di atas 95%. Harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan merangsang aktivitas ekonomi mendorong saham-saham perbankan menguat selama perdagangan, dengan nama-nama besar antara lain JPMorgan, Wells Fargo, dan Citigroup masing-masing naik 2%. Nama-nama lain di sektor keuangan, termasuk Goldman Sachs dan Bank of America, juga meningkat.
Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik mixed dengan mayoritas naik pada Jumat (24/10), seiring kekhawatiran atas hubungan dagang AS dan China. Kekhawatiran tersebut hadir setelah laporan Reuters menyebutkan bahwa pemerintahan Donald Trump tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor ke China untuk produk yang dibuat dengan perangkat lunak asal AS. Menurut laporan tersebut, kebijakan itu dapat mencakup berbagai produk mulai dari laptop hingga mesin jet, meski rencana tersebut belum final dan masih menjadi bahan diskusi di pemerintahan AS. Ketidakpastian ini menambah tekanan pada sentimen pasar global yang sudah rapuh akibat prospek ekonomi yang melambat. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melesat 1,35% dan Topix juga naik 0,48%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan meningkat 2,50% dan Kosdaq menguat 1,27%. Di sisi lain, Bank of Korea memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5%, sesuai ekspektasi pasar. Sedangkan, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,15% dan Taiex Taiwan turun 0,42%. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong naik 0,74% dan CSI 300 China daratan menguat 1,18%. Dari India, indeks Nifty 50 turun 0,37% dan Sensex melemah 0,41% setelah kembali beroperasi usai libur pasar.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (27/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi rebound hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8150-8250 dan Resist IHSG: 8300-8340.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini: BBCA, TLKM, INDF, ICBP, BRPT, dan CDIA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BBCA, Spec Buy dengan area beli di 8200-8275, cutloss di bawah 8100. Target dekat di 8400-8600.
TLKM, Spec Buy dengan area beli di 3290, cutloss di bawah 3240. Target dekat di 3370-3430.
INDF, Spec Buy dengan area beli di 7200-7300, cutloss di bawah 7150. Target dekat di 7375-7500.
ICBP, Spec Buy dengan area beli di 8675-8800, cutloss di bawah 8525. Target dekat di 8925-9150.
BRPT, Spec Buy dengan area beli di 3570-3640, cutloss di bawah 3550. Target dekat di 3710-3800.
CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1850-1865, cutloss di bawah 1820. Target dekat di 1920-1950.

