ANALIS MARKET (23/10/2025): IHSG Berpotensi Kembali Rebound
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (22/10) ditutup turun 1.04%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp170 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, ASII, AMRT, IMPC, dan UNTR.
Sementara itu, Indeks-indeks saham Wall Street kompak turun pada penutupan Rabu (22/10). Kekhawatiran baru terkait hubungan dagang antara AS dan China, ditambah laporan kinerja keuangan yang mengecewakan dari sejumlah raksasa teknologi, membuat investor melakukan aksi jual. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,71%, S&P 500 melemah 0,53% dan Nasdaq Composite berkurang 0,93%. Tekanan jual semakin kuat setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa Gedung Putih tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor perangkat lunak buatan AS ke China. Langkah tersebut mengikuti pernyataan Presiden Donald Trump dua pekan lalu, yang menegaskan bahwa AS akan menerapkan pembatasan ekspor terhadap ‘seluruh perangkat lunak penting’ mulai 1 November mendatang. Di sisi emiten, saham ON Semiconductor turun hampir 6%, Advanced Micro Devices (AMD) merosot lebih dari 3%, dan Micron Technology serta VanEck Semiconductor ETF (SMH) masing-masing melemah sekitar 2%. Sementara itu, Netflix melemah 10% akibat laba yang meleset dari estimasi. Sedangkan, Intuitive Surgical sahamnya melonjak hampir 14%, berkat laporan pendapatan dan penjualan yang kuat. Investor kini menantikan laporan keuangan dari sejumlah emiten besar, termasuk Tesla, yang dijadwalkan merilis hasil kinerja setelah penutupan bursa Rabu malam waktu AS.
Di sisi lain, Bursa Asia beragam cenderung melemah pada perdagangan hari Rabu (22/10). Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,02%. Sejalan, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,94%, Taiex Taiwan turun 0,37% dan Shanghai Composite menurun 0,07%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melesat 1,56% dan ASX 200 Australia melemah 0,71%. Di sisi lain, FTSE Straits Times naik 0,32% dan FTSE Malay KLCI turun 0,87%. Pasar Asia-Pasifik cenderung turun karena investor mempertimbangkan pemerintahan baru Jepang dan data perdagangan terbaru dari Tokyo. Ekspor Jepang pada bulan September mengakhiri penurunan selama empat bulan, setelah naik 4,2% YoY, karena pengiriman ke Asia mengalami pertumbuhan yang kuat, yang sebagian mengimbangi penurunan ekspor ke AS. Namun, ekspor meleset dari ekspektasi kenaikan 4,6%, menurut ekspektasi. Perdana Menteri Sanae Takaichi dan kabinet barunya dilantik pada hari Selasa (21/10), dengan mantan pesaingnya dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Shinjiro Koizumi, diangkat menjadi menteri pertahanan dan Satsuki Katayama menjadi menteri keuangan perempuan pertama Jepang.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (23/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi kembali rebound hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8050-8100 dan Resist IHSG: 8250-8300.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: SSIA, JARR, TEBE, BBCA, MLPL, dan CDIA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
SSIA, Spec Buy dengan area beli di 1740-1775, cutloss di bawah 1720. Target dekat di 1800-1845.
JARR, Spec Buy dengan area beli di 3900, cutloss di bawah 3750. Target dekat di 4280-5000.
TEBE, Spec Buy dengan area beli di 2410, cutloss di bawah 2280. Target dekat di 2670-2920.
BBCA, Spec Buy dengan area beli di 8200, cutloss di bawah 8100. Target dekat di 8300-8450.
MLPL, Spec Buy dengan area beli di 144-150, cutloss di bawah 140. Target dekat di 158-168.
CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1825-1875, cutloss di bawah 1800. Target dekat di 1940-2000.

