Prima Multi Usaha Indonesia Tbk Tancap Gas! Laba Bersih di Kuartal III 2025 Tembus Rp33,73 Miliar, Naik 25,98% YoY
Pasardana.id - PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (IDX: PMUI) menutup Kuartal III 2025 dengan capaian kinerja yang kuat di tengah dinamika ekonomi nasional.
Emiten yang bergerak di bidang distribusi produk telekomunikasi ini membukukan laba bersih sebesar Rp33,73 miliar, tumbuh 25,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi efisiensi dan meningkatkan produktivitas di seluruh lini bisnis.
“Kuartal III 2025 menjadi momentum penting bagi PMUI. Di tengah kondisi ekonomi yang mulai pulih dan tren penurunan suku bunga, kami melihat potensi peningkatan daya beli masyarakat yang akan berdampak positif terhadap sektor telekomunikasi,” ujar Agus Susanto, Direktur Utama PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10)
Diketahui, selama sembilan bulan pertama 2025, PMUI mencatat pendapatan sebesar Rp2,82 triliun, dengan laba usaha meningkat 16,8% menjadi Rp 51,78 miliar.
Gross Profit Margin (GPM) naik menjadi 6,5%, sedangkan Net Profit Margin (NPM) meningkat ke 1,19%, menandakan peningkatan efisiensi dan profitabilitas yang berkelanjutan.
Dari sisi struktur keuangan, perusahaan juga menunjukkan posisi yang semakin solid.
Total aset naik 37,2% menjadi Rp531,16 miliar, sementara rasio utang terhadap ekuitas (DER) menurun signifikan menjadi 17,7%.
Kondisi ini memperkuat fondasi keuangan PMUI dan membuka ruang ekspansi yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Selanjutnya disebutkan, kinerja kuat PMUI tidak lepas dari tren pertumbuhan positif industri telekomunikasi nasional.
Menurut data Mordor Intelligence, nilai pasar telekomunikasi Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai US$18,12 miliar, dan akan meningkat menjadi US$23,97 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 5,76%.
Permintaan terhadap layanan berkecepatan tinggi dan pengembangan infrastruktur 5G menjadi pendorong utama sektor ini.
Hingga awal 2024, tercatat 353,3 juta koneksi seluler aktif di Indonesia, atau 126,8% dari total populasi, menandakan tingginya tingkat adopsi digital di masyarakat.
“Kami menatap masa depan dengan optimisme yang tinggi. Tren penurunan suku bunga dan meningkatnya konsumsi domestik menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor telekomunikasi. Dengan dukungan infrastruktur digital yang semakin luas dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi, kami yakin PMUI berada pada posisi yang tepat untuk memperluas ekspansi dan memperkuat kontribusi terhadap ekosistem telekomunikasi nasional,” terang Agus.
Lebih lanjut Agus pun menegaskan komitmen perusahaan untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.
“Ke depan, kami akan tetap fokus pada peningkatan efisiensi, pertumbuhan berkelanjutan, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi para investor dan pemegang saham kami,” tutupnya.

