ANALIS MARKET (13/10/2025): IHSG Berpotensi Kembali Koreksi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (10/10), IHSG ditutup naik 0.08%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp1.18 Triliun.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah CDIA, WIFI, ANTM, BRPT dan CUAN.

Sementara itu, Bursa Wall Street melemah pada Jumat (10/10), setelah Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar dengan melontarkan serangkaian ancaman agresif terhadap China setelah Beijing memperketat pembatasan ekspor tanah jarang. Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mengatakan, ia sedang mempertimbangkan kenaikan tarif "besar-besaran" untuk impor China. Trump juga mengatakan tidak ada alasan untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua minggu sesuai rencana. "Ada banyak langkah balasan lain yang sedang dipertimbangkan," kata Trump. Dow Jones Industrial Average melemah 1,90%, S&P 500 turun 2,71% dan Nasdaq Composite turun 3,56%. Di sisi lain, China memproduksi lebih dari 90% logam tanah jarang dan magnet tanah jarang olahan dunia, yang penting untuk berbagai produk, mulai dari kendaraan listrik dan mesin pesawat hingga radar militer. Selain itu, saham-saham perusahaan China yang terdaftar di AS mengalami penurunan, dengan saham-saham raksasa Alibaba Group Holding, JD.com Inc, dan PDD Holdings turun antara 5,3% dan 8,5%. Qualcomm menurun 7,3% setelah regulator pasar China menyatakan bahwa negara tersebut telah meluncurkan investigasi antimonopoli terhadap produsen semikonduktor tersebut terkait akuisisi Autotalks Israel.

Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik mayoritas turun pada perdagangan Jumat (10/10), mengikuti pelemahan Wall Street di tengah kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global. Di Jepang, indeks Nikkei 225 terkoreksi 1,01%, dan Topix melemah 1,85%. Sedangkan di Korea Selatan, Kospi menguat 1,73% setelah pasar kembali dibuka usai libur, dan Kosdaq naik 0,61%. Sementara itu, ASX/S&P 200 Australia turun tipis 0,13%, Hang Seng Hong Kong turun 1,73% dan Shanghai Composite melemah 0,94%. Di sisi lain, FTSE Straits Times turun 0,30% dan FTSE Malay KLCI melemah 0,46%.

Menyikapi beragam kondisi tersebut, dalam riset Senin (13/10), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi kembali koreksi hari ini, seiring dengan koreksi di US efek pengenaan tarif Trump ke China per 1 Nov 2025. Diperkirakan Support IHSG: 8000-8150 dan Resist IHSG: 8270-8300.”

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BUMI, PTRO, MLPL, SSIA, KRAS, dan MINA.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BUMI, Buy on Weakness dengan area beli di 122-134, cutloss di bawah 118. Target dekat di 142-149.

PTRO, Buy on Weakness dengan area beli di 6625-6775, cutloss di bawah 6500. Target dekat di 7275-7425.

MLPL, Buy on Weakness dengan area beli di 210-218, cutloss di bawah 200. Target dekat di 236-248.

SSIA, Buy on Weakness dengan area beli di 1980-2050, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 2180-2220.

KRAS, Buy on Weakness dengan area beli di 342-352, cutloss di bawah 340. Target dekat di 366-376.

MINA, Buy on Weakness dengan area beli di 212-220, cutloss di bawah 204. Target dekat di 234-240.