Capaian Ekonomi Prabowo-Gibran, Ekonom Senior Kritisi Lemahnya Penguatan Sektor Industri

foto: dok. Setkab

Pasardana.id - Ekonom senior, Prof. Didik J. Rachbini menyoroti peran besar isu ekonomi dalam visi dan misi Astacita Presiden Prabowo.

Menurutnya, capaian ekonomi Indonesia hingga saat ini masih berada di bawah potensi maksimal.

Namun, tantangan besar masih menghadang, khususnya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% hingga tahun 2029.

Menurut Prof. Didik, capaian tersebut mustahil tanpa penguatan sektor industri yang selama satu dekade terakhir hanya tumbuh 3%-4%, jauh tertinggal dibandingkan Vietnam yang mampu mencatatkan pertumbuhan industri hingga 9%-10%.

“Vietnam, yang saat ini mampu tumbuh hingga 7%-8% per tahun dengan ekspor mencapai US$405 miliar, menjadi pembanding yang relevan. Indonesia, meskipun memiliki potensi besar, masih stagnan di angka ekspor sekitar US$250 miliar. Ini adalah hasil dari lemahnya penguatan sektor industri yang hanya tumbuh 3%-4% dalam satu dekade terakhir,” ujar Prof. Didik, Kamis (23/1/2025).

Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa tanpa investasi besar-besaran di sektor industri, sulit bagi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% hingga 2029.

Sebagai langkah konkret, pemerintah harus fokus pada reformasi birokrasi, seperti era Presiden Soeharto yang mempercepat ekspor dengan kebijakan efisien.

Kinerja investasi di Indonesia juga menjadi sorotan. Banyak investasi yang bergeser ke Vietnam, mengingat kondisi investasi di Indonesia belum cukup kompetitif.

“Tanpa peningkatan signifikan dalam investasi asing, sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” kata Prof. Didik menambahkan.