ANALIS MARKET (11/9/2024) : IHSG Berpotensi Sideways Cenderung Menguat Terbatas, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0.76% diperdagangan kemarin (10/9), dan masih disertai dengan net buy asing sebesar Rp237 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BREN, BBRI, MAPI dan KLBF.
Sementara itu, Indeks Wall Street mayoritas kembali menguat pada Selasa (10/9). Namun, Dow Jones (DJIA) berbalik arah disaat Wall Street berusaha menemukan pijakan di tengah volatilitas pasar bulan September. S&P 500 naik 0,45% ke 5.495,52, sementara Nasdaq Composite menguat 0,84% menjadi 17.025,88. Namun, Dow Jones melemah 0,23% menjadi 40.736,96. Saham Nvidia mengalami kenaikan sebesar 1,5%, membantu mengangkat S&P 500 dan Nasdaq yang didominasi oleh saham teknologi. Saham AMD dan Microsoft juga mengalami kenaikan. Di sisi lain, saham JPMorgan turun lebih dari 5% setelah perusahaan memberikan pandangan hati-hati mengenai pendapatan bunga bersih pada 2025 di sebuah konferensi industri. JPMorgan mecatatkan penurunan terbesar di antara 30 saham dalam Dow Jones. Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Agustus akan dirilis Rabu (11/9), diikuti dengan laporan Indeks Harga Produsen (PPI) Kamis (12/9).
Di sisi lain, Bursa saham di Asia Pasifik mixed seiring optimisme pemangkasan suku bunga The Fed semakin dekat. Bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,16%, dan Topix turun 0,12%. Sementara itu, pergerakan harga saham-saham domestik juga mendapat dukungan dari pelemahan yen, meredakan kekhawatiran terkait pembalikan transaksi carry trade. Bursa saham dari Asia lainnya, seperti KOSPI Korea Selatan melemah 0,49% dan Taiex Taiwan turun 0,38%. Sementara, bursa saham India, SENSEX menguat 0,44%. Bursa saham Singapura, Straits Times Index (STI) juga menguat 0,57%. Dari Australia, S&P/ASX 200 naik 0,30%, penguatan ini terdorong prospek stimulus dari konsumen utama Tiongkok yang diperkirakan menaikkan harga komoditas. Terdekat data inflasi dan laporan klaim pengangguran akan menjadi pedoman terakhir untuk menentukan arah kebijakan moneter yang lebih tegas.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis BNI Sekuritas memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi sideways cenderung menguat terbatas menunggu data inflasi US yang akan diumumkan nanti malam. Support IHSG: 7670-7720 dan Resist IHSG: 7780-7800.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Rabu (11/9), yaitu; JSMR, CPIN, SMIL, ADRO, KPIG, dan BBNI.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
JSMR
Spec Buy dengan area beli di 4870-4900, cutloss jika break di bawah 4870. Jika tidak break di bawah 4870, potensi naik ke 4980-5050 short term.
CPIN
Spec Buy dengan area beli di 4800-4820, cutloss jika break di bawah 4750. Jika tidak break di bawah 4800, potensi naik ke 4900-4950 short term.
SMIL
Spec Buy dengan area beli di 220, cutloss jika break di bawah 216. Jika tidak break di bawah 220, potensi naik ke 240-250 short term.
ADRO
Spec Buy dengan area beli di 3490, cutloss jika break di bawah 3440. Jika tidak break di bawah 3440, potensi naik ke 3550-3600 short term.
KPIG
Spec Buy dengan area beli di 175-180, cutloss jika break di bawah 168. Jika tidak break di bawah 175, potensi naik ke 190-196 short term.
BBNI
Buy on Weakness dengan area beli di 5625, cutloss jika break di bawah 5450. Jika tidak break di bawah 5625, potensi naik ke 5775-5825 short term.

