Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Potensi Besar dari Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia
Pasardana.id - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan, pengelolaan wakaf uang di Indonesia memiliki potensi besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan hasil wakaf uang yang produktif diharapkan dapat bermuara pada kesejahteraan sosial, seperti pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan.
Oleh karena itu, ia mendorong gerakan wakaf uang untuk dicanangkan secara masif, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Gerakan wakaf uang sudah dicanangkan oleh Presiden. (Namun), saat ini kita dorong bukan hanya wakaf nasional, tapi Gerakan Wakaf Provinsi itu penting. (Program ini) sudah dimulai Riau dan Sumatra Barat,” ungkap Wapres saat menerima audiensi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin beserta jajarannya di kediaman resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Melansir siaran pers, Senin (22/7) juga disebutkan, dengan mempertimbangkan potensi manfaat wakaf uang, menurut Wapres, saat ini apa yang harus menjadi fokus kerja BWI adalah pengelolaan wakaf yang profesional.
“Tinggal bagaimana perwakafan menjadi sumber kesejahteraan, penanggulangan kemiskinan, kemaslahatan yang lebih besar,” imbaunya.
Namun, Wapres mengingatkan, dalam mengelola dana wakaf, BWI harus terus mengedepankan azas keamanan.
“Jangan sampai pengelolaan wakaf ini tidak aman, kalau tidak aman, (manfaatnya) hilang,” tegasnya.
Lebih lanjut Wapres menegaskan, BWI harus mampu mengoptimalkan pengelolaan wakaf.
Dengan dukungan pemerintah melalui infrastruktur pendukung dan pelibatan peran masyarakat, wakaf nasional diharapkan dapat bermanfaat luas bagi masyarakat.
“Sekarang masalah strategi, bagaimana mengumpulkan wakaf sebanyak mungkin dan mengelola sebaik mungkin. Instrumennya sudah ada, Kementerian Keuangan sudah ada sukuk, dan lembaga kredibel. Kalau nasional dan daerah ikut, insyaallah hasilnya besar,” jelasnya.
Sementara itu, dalam audiensi tersebut, Kamaruddin Amin memperkenalkan kepengurusan baru BWI periode 2024-2027 yang dipimpinnya.
Juga disampaikan, bahwa wakaf tanah di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen setiap tahun.
Selain itu, potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 triliun, dengan capaian wakaf uang nasional saat ini sebesar Rp2,7 triliun.
“Alhamdulillah wakaf kita saat ini mengalami perkembangan signifikan. Untuk wakaf tanah, tiap tahun pertumbuhannya 6 persen,” kata Kamaruddin Amin.
Untuk meningkatkan capaian wakaf, BWI mencanangkan program strategis “Gerakan Indonesia Berwakaf”.
Program ini mencakup aktivasi wakaf uang ASN Kemenag, wakaf calon pengantin (Catin), jamaah haji dan umroh, Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), serta mendorong partisipasi pemangku kepentingan lainnya.
“Kami sedang menggagas ‘Gerakan Indonesia Berwakaf’, diantaranya dengan mengaktivasi wakaf uang ASN Kemenag, wakaf calon pengantin, jamaah haji dan umroh, BKM, serta mendorong pemangku kepentingan lainnya,” ujar Kamaruddin.
Turut hadir dalam audiensi ini, Wakil Ketua BWI, Tatang Astarudin dan Ahmad Zubaidi, Sekretaris BWI Anas Nashikin, Bendahara BWI Wahyu Muryadi, Kepala Sekretariat BWI Nurhabibah, dan Akhmad khayun Humas BWI.

