Anak Usaha HRUM Beri Fasilitas Pinjaman Sebesar USD580 Juta Kepada Blue Sparking Energy

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Anak usaha PT Harum Energy Tbk (IDX: HRUM) yaitu PT Tanito Harum Nickel (THN) memberikan Fasilitas Pinjaman kepada PT Blue Sparking Energy (BSE) sebesar USD580 juta atau setara dengan Rp9,49 triliun pada tanggal 26 Juni 2024.

”Fasilitas pinjaman untuk tujuan pembiayaan/pengembangan bangunan proyek di BSE, termasuk pembiayaan hutang yang ada saat ini dan untuk keperluan umum Perusahaan,” sebut Manajemen HRUM dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6).

Lebih lanjut disampaikan, penarikan atas pinjaman dapat dilakukan lebih dari satu kali dan akan dikenakan bunga atas jumlah pokok yang terutang sebesar SOFR +2,70 persen per tahun, terhitung sejak tanggal dicairkannya setiap pinjaman sampai dengan jumlah pokok terkait dilunasi seluruhnya.

Adapun pinjaman tersebut dapat dikembalikan oleh BSE setiap saat sebelum tanggal jatuh tempo, atau secara penuh, pada tanggal jatuh tempo yang jatuh pada 60 bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian Pinjaman.

“Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK 42/2020 dimana THN adalah anak usaha HRUM dengan kepemilikan saham sebesar 99% sedangkan BSE adalah anak usaha HRUM melalui THN dengan kepemilikan saham sebesar 51%. Di samping itu, ada Direksi dan Komisaris THN dan BSE yang juga menjabat sebagai Direksi dan Komisaris di HRUM,” sebut Manajemen HRUM lebih lanjut. 

Diketahui, THN adalah anak usaha HRUM dengan kepemilikan saham sebesar 99% dan menjalankan usaha di bidang aktivitas perusahaan holding, dengan fokus pada investasi dalam bisnis nikel.

Adapun BSE menjalankan usaha di bidang pengolahan dan pemurnian nikel.

BSE saat ini sedang mengembangkan suatu proyek high-pressure acid leaching yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industrial Estate di Kabupaten Halmahera Tengah.

Proyek tersebut dirancang untuk memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate product (MHP-Mixed Hydroxide Precipitate) dengan kapasitas terpasang tahunan sekitar 67.000 ton setara nikel dan sekitar 7.500 ton kobalt, termasuk dengan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya.