Investasi Asing Masih Nihil, Proyek Kebanggaan Jokowi di IKN Terancam Mangkrak

foto : istimewa

Pasardana.id - Belakangan ini muncul kekhawatiran bahwa proyek Ibukota Nusantara (IKN), yang menjadi proyek kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terancam mangkrak.

Hal ini terkait dengan masalah anggaran, dimana diketahui bahwa hingga saat ini belum ada satupun investor asing yang bersedia mendanai pembangunan calon Ibu Kota baru Indonesia tersebut.

Oleh karena itulah, selain dari pihak swasta dalam negeri yang mau 'membantu', APBN masih menjadi sponsor utama pendanaan IKN ini.

Diinformasikan bahwa, pada tahun 2024 ini saja, pagu anggaran proyek IKN dalam APBN mencapai Rp39,8 triliun.

Hingga akhir bulan April 2024, anggaran yang sudah dikeluarkan mencapai Rp4,8 triliun atau sekitar 12,1 persen.

Dari total pagu tersebut, kebutuhan infrastruktur mencapai Rp36,5 triliun.

Dari pagu untuk infrastruktur, serapannya baru mencapai Rp2,8 triliun.

Sementara itu, pada 2023 lalu, dana yang sudah dihabiskan adalah sebesar Rp27 triliun dan di tahun 2022, sebesar Rp5,5 triliun.

Adapun total anggaran jika realisasi 2024 mencapai 100% adalah sebesar Rp72,3 triliun.

Maka dari itu, diperkirakan pada tahun depan (2025), sisa dana APBN untuk membiayai IKN mulai 'ngos-ngosan', mengingat hanya tersisa anggaran sebesar Rp17,1 triliun.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyampaikan, bahwa isu terkait berkurangnya nilai investasi di IKN setelah mundurnya Kepala dan Wakil Kepala OIKN merupakan hal yang tak benar.

Hal itu dapat dibuktikan melalui progres pembangunan IKN yang tetap berjalan hingga saat ini. Seperti halnya pembangunan hotel yang sudah sebagian selesai, serta rumah sakit di IKN yang hampir rampung 70 persen.

Hanya saja, dari pengakuan Bahlil saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR yang dikutip, Kamis (13/6) kemarin mengatakan, sampai saat ini belum ada perusahaan asing yang ingin berinvestasi di IKN.

Bahlil bilang, investasi yang dikeluarkan saat ini masih bersumber dari pengusaha dalam negeri untuk pembangunan IKN, mulai dari rumah sakit hingga hotel.

"Investasi yang masuk di IKN sekarang pada tahap pertama itu adalah investasi PMDN semuanya. Belum ada penanaman modal asing (PMA) yang melakukan groundbreaking," ungkap Bahlil.

Mantan Ketua Umum Hipmi ini mengungkapkan, investasi dari dalam negeri yang terakhir kali masuk untuk IKN yaitu berasal dari Grup Bakrie yang bekerja sama dengan Pertamina.