ANALIS MARKET (08/3/2024) : IHSG Berpotensi Menguat, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0.6% diperdagangan kemarin (07/3), disertai dengan net buy asing sebesar Rp516 Miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, TPIA, BBNI, MAPI, dan BBRI.

Sementara itu, Wall Street menguat pada hari Kamis (07/3), dengan dorongan terbesar dari saham-saham teknologi dan growth stock karena meningkatnya optimisme investor terhadap prospek penurunan suku bunga The Fed tahun ini. Dow Jones naik 0,34% menjadi 38.791,35. Indeks S&P 500 naik 1,03% menjadi 5.157,36, merupakan penutupan ke rekor tertinggi. Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi intraday dan naik 1,51% pada 16.273,38. Indeks Philadelphia Semiconductor mengungguli pasar yang lebih luas dengan berakhir naik 3,36% pada rekor penutupan tertinggi. Investor beriringan masuk ke perusahaan-perusahaan chip yang mereka lihat sebagai penerima manfaat utama dari permintaan terkait kecerdasan buatan. Di Washington, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada komite Senat AS bahwa bank sentral AS tidak jauh dari keyakinan bahwa inflasi akan menurun menuju target 2%. Inflasi yang mendekati target akan memungkinkan penurunan suku bunga. Komentar Powell memperkuat harapan investor untuk penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni. Alhasil, indeks saham yang sempat melemah pada hari-hari menjelang kesaksiannya di Kongres, yang dimulai pada hari Rabu, kembali menguat.

Di sisi lain, mayoritas bursa Asia-Pasifik cenderung melemah pada perdagangan hari Kamis (7/3), jelang rilis data neraca perdagangan Australia dan China periode Januari 2024. Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 1,23%, Hang Seng Hong Kong merosot 1,27%, Shanghai China turun 0,41%, Straits Times Singapura melemah 0,08%. Sementara, ASX 200 Australia naik 0,39%, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,23%. Jelang rilis neraca perdagangan periode Januari lalu s di dua negara yakni Australia dan China. Khusus di China, periode data neraca perdagangan yakni Januari-Februari 2024. Laporan-laporan tersebut penting karena tidak hanya memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi negara-negara yang memiliki banyak perdagangan ini, namun juga memberikan wawasan mengenai tren ekonomi regional dan global yang lebih luas. Seiring dengan terus berkembangnya dinamika perdagangan, terutama dalam konteks hubungan AS-China, data-data ini akan memberikan perspektif berharga mengenai arah masa depan perekonomian Asia-Pasifik.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Jumat (08/3), Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “Hari ini IHSG akan mencoba break resist di 7400. Jika berhasil akan melanjutkan kenaikannya ke target middle 7550. Tapi hati-hati jika belum break 7400, potensi koreksi minor dulu. Level resistance 7400-7450 dan support 7300-7330.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Jumat (08/3), yaitu; CTRA, BBNI, MIDI, SSIA, ULTJ, dan BREN.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

1.CTRA: Spec Buy

Beli di 1235, cutloss jika break di bawah 1210.

Jika tidak break di bawah 1235, potensi naik ke 1260-1280 short term.

2.BBNI: Spec Buy

Beli di 5925, cutloss jika break di bawah 5875.

Jika tidak break di bawah 5925, potensi naik ke 6025-6075 short term.

3.MIDI: Spec Buy

Beli di 434, cutloss jika break di bawah 430.

Jika tidak break di bawah 430, potensi naik ke 448-456 short term.

4.SSIA: Buy if Break 580

Ttarget jual di 600-610. Jika belum break 580, area beli di 560, cutloss di bawah 550.

5.ULTJ: Spec Buy

Beli di 1680, cutloss jika break di bawah 1650.

Jika tidak break di bawah 1680, potensi naik ke 1715-1735 short term.

6.BREN: Buy if Break 6300

Target jual di 6450-6650. Jika belum break 6300, area beli di 6100, cutloss di bawah 5900.