ANALIS MARKET (28/3/2024) : IHSG Diproyeksi Rebound Tipis, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup menguat dengan Dow memimpin kenaikan dan S&P 500 mencetak rekor penutupan dorongan dari produsen obat Merck. Selain itu, investor masih menantikan data inflasi berikutnya dan komentar The Fed perihal sinyal pada jalur tarif. Indeks Dow Jones ditutup naik 1,22% menjadi 39.760,08, indeks S&P 500 menguat 0,86% ke 5.248,49 dan indeks Nasdaq Composite naik 0,51% ke 16.399,52. Pada sesi ini, saham Merck & Co naik 4,96% dan jadi emiten dengan kinerja saham terbaik di Dow setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui terapi untuk orang dewasa yang menderita kondisi paru-paru langka. Saham blue-chip Dow sekarang berada kurang dari 1% dari level tertinggi baru yang menembus posisi 40.000 untuk pertama kalinya. Namun, kenaikan pada indeks Nasdaq, mayoritas teknologi, tertahan oleh penurunan 2,5% pada saham AI Nvidia, yang melanjutkan pelemahan. Namun, saham Nvidia masih naik lebih dari 80% (YTD). Data terbaru menunjukkan, inflasi harga konsumen (CPI) dan harga produsen (PPI) lebih tinggi dari perkiraan tidak mengganggu ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga setidaknya 25 bps dari The Fed pada bulan Juni.

Di sisi lain, Bursa Asia-Pasifik ditutup beragam dengan didominasi di zona pelemahan pada perdagangan Rabu (27/3). Kenaikan bursa Asia Pasifik terjadi di tengah pasar AS, Wall Street yang terkoreksi. Indeks Nikkei 225 Jepang, Strait Times Index Singapore, dan ASX Australia kompak berada di zona hijau. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong, KOSPI Korea Selatan dan Shanghai Composite China terkoreksi. Para investor di Asia-Pasifik juga akan memperhatikan data inflasi Februari dari Australia. Data ini menjadi sorotan karena merupakan pembacaan inflasi pertama setelah bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa "belum mungkin untuk memastikan apakah akan terjadi kenaikan suku bunga lebih lanjut atau tidak." Selain itu, China juga akan merilis data laba industri mereka pada Rabu (27/3), yang juga menjadi fokus perhatian investor di kawasan tersebut. Kedua data ini diyakini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi di Asia-Pasifik serta mempengaruhi sentimen pasar.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (28/3), Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat mengatakan, “IHSG melemah 0,75% ke level 7310 (27/03). Melihat hal tersebut kami memprediksikan IHSG rebound tipis dengan resistance 7335 - 7350 dengan support saat ini 7300 - 7277.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Kamis (28/3), yaitu; AMRT, HRUM, ISAT, INCO, RAJA, dan MNCN.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

1.AMRT: Spec Buy

Beli di 2880, cutloss jika break di bawah 2830.

Jika tidak break di bawah 2830, potensi naik ke 2940-3000 short term.

2.HRUM: Spec Buy

Beli di 1380, cutloss jika break di bawah 1340.

Jika tidak break di bawah 1340, potensi naik ke 1410-1440 short term.

3.ISAT: Spec Buy

Beli di 11000, cutloss jika break di bawah 10750.

Jika tidak break di bawah 10750, potensi naik ke 11600-12000 short term.

4.INCO: Spec Buy

Beli di 4070 , cutloss jika break di bawah 4050.

Jika tidak break di bawah 4050, potensi naik ke 4100-4140 short term.

5.RAJA: Spec Buy

Beli di 1385, cutloss jika break di bawah 1350.

Jika tidak break di bawah 1350, potensi naik ke 1430-1450 short term.

6.MNCN: Spec Buy

Beli di 352, cutloss jika break di bawah 346.

Jika tidak break di bawah 346, potensi naik ke 358-366 short term.