Erry Tjuatja Lapor Laba Wilmar Cahaya Turun 30 Persen di Tahun 2023

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (IDX: CEKA) mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp153,57 miliar pada tahun 2023, atau turun 30,45 persen dibanding tahun 2022 yang terbilang Rp220,7 miliar.

Dampaknya, laba per saham dasar tahun berjalan melorot ke level Rp258 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level Rp371 per helai.

Padahal, Presiden Direktur CEKA, Erry Tjuatja melaporkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp6,337 triliun.

Hasil itu tumbuh 3,1 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp6,143 triliun.

Rinciannya, penjualan Crude Palm Oil ke pasar dalam negeri meningkat 21,6 persen secara tahunan menjadi Rp3,654 triliun pada tahun 2023.  

Bahkan, perseroan mulai membukukan penjualan tepung ke pasar dalam negeri senilai Rp357,58 miliar pada tahun 2023. Sedangkan pos ini nihil pada tahun 2022.

Tapi penjualan Palm Kernel ke pasar dalam negeri amblas 34,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,406 triliun pada tahun 2023.

Senasib, nilai ekspor Palm Kernel menyusut 5,9 persen secara tahunan menjadi Rp239,29 miliar.

Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 3,9 persen secara tahunan menjadi Rp5,948 triliun pada tahun 2023.

Akibatnya, laba kotor melorot 7,8 persen secara tahunan menjadi Rp388,51 miliar.

Terlebih jumlah beban usaha naik 44,6 persen secara tahunan menjadi Rp201,48 miliar pada tahun 2023.

Dampaknya, laba usaha anjlok 33,6 persen secara tahunan yang tersisa Rp187,02 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit CEKA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024).

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 49,4 persen secara tahunan menjadi Rp251,27 miliar pada tahun 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas tumbuh 5,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,642 triliun pada akhir tahun 2023.