Pyridam Farma Rugi Rp85 Miliar di Tahun 2023
Pasardana.id - PT Pyridam Farma Tbk (IDX: PYFA) menderita rugi bersih sedalam Rp85,22 miliar pada tahun 2023, atau memburuk dibanding tahun 2022 yang membukukan laba bersih sebesar Rp275,24 miliar.
Akibatnya, saldo laba belum ditentukan penggunaannya menyusut 22,9 persen secara tahunan menjadi Rp285,44 miliar pada tahun 2023.
Direktur Utama PYFA, Lee Yan Gwan melaporkan, penjualan mencapai Rp702,06 miliar sepanjang tahun 2023.
Hasil itu menyusut 1,8 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp715,42 miliar.
Rinciannya, penjualan produk farmasi, esthetic dan jasa maklon ke pasar dalam negeri tumbuh 6,03 persen secara tahunan menjadi Rp843,72 miliar pada tahun 2023.
Tapi penjualan alat kesehatan anjlok 65,3 persen secara tahunan menjadi Rp18.106 miliar pada tahun 2023.
Terlebih, retur dan potongan penjualan naik secara tahunan menjadi Rp160,94 miliar.
Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 12,5 persen menjadi Rp406,75 miliar pada tahun 2023.
Alhasil laba kotor terkerek 18 persen secara tahunan menjadi Rp295,31 miliar.
Namun, laba usaha anjlok 99,45 persen secara tahunan yang tersisa Rp1,879 miliar pada tahun 2023.
Salah satu pos pemicunya, pendapatan lain-lain turun 97,4 persen yang tersisa Rp9,588 miliar pada tahun 2023.
Pasalnya, di tahun 2023, perseroan tidak membukukan laba atas diskon pinjaman. Sedangkan di tahun 2022 membukukan laba atas diskon pinjaman sebesar Rp287,3 mliar.
Terlebih, beban keuangan hanya dapat dipangkas 0,68 persen secara tahunan menjadi Rp86,499 miliar pada tahun 2023.
Akibatnya, emiten farmasi itu mengalami rugi sebelum pajak sedalam Rp83,247 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit PYFA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/3/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 7,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,164 triliun pada tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas berkurang secara tahunan menjadi Rp337,05 miliar pada akhir tahun 2023.

