ANALIS MARKET (19/12/2024) : IHSG Berpotensi Melanjutkan Koreksi Terbatas
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG pada perdagangan Rabu (18/12) ditutup melemah -0.70% ke level 7108 dan masih disertai dengan Net Sell asing 473.97 Biliun di all market.
Saham yang paling banyak dijual asing yaitu BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, TLKM.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street kompak turun pada Rabu (18/12). Bahkan, Dow Jones Kembali mencatatkan penurunan terpanjang sejak 1974. Penurunan tajam ini didorong oleh pernyataan dari The Fed yang mengecewakan pasar, terkait proyeksi suku bunga mereka yang lebih hati-hati di masa depan. Dow Jones menurun 2,58% menjadi 42.326,87; indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mengalami penurunan signifikan, masing-masing kehilangan 2,95% dan 3,56%. Di sisi lain, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin menjadi 4,25%-4,5%, sesuai ekspektasi. Namun, yang menjadi perhatian pasar adalah pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang menyebutkan bahwa bank sentral hanya berencana untuk melakukan dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan empat pemangkasan yang diperkirakan sebelumnya.
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada Rabu (18/12), mengikuti pelemahan pada Wall Street AS yang mendorong Dow Jones turun untuk hari kesembilan berturut-turut. Indeks Jepang Nikkei 225 turun 0,72%, dan Topix berbasis luas naik 0,31%. Sedangkan, indeks Korea Selatan Kospi meningkat 1,12%, dan Kosdaq naik 0,45%. Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,06%. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,83% dan CSI 300 China naik 0,51%. Para pedagang menantikan suku bunga acuan Bank Rakyat Tiongkok yang akan dirilis pada Jumat (20/12). LPR satu tahun memengaruhi pinjaman korporasi dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di Tiongkok, sementara LPR lima tahun berfungsi sebagai patokan untuk suku bunga hipotek. Investor di Asia menilai data perdagangan dari Jepang menjelang keputusan suku bunga Bank Jepang pekan ini. Sementara itu, RDG Bank Indonesia pada 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (19/12), Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Karina Rusfidyawati menyampaikan, “IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi terbatas. Diperkirakan Support : 7050-7040 dan Resistance : 7150-7200.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, yaitu; BREN, BBRI, SSIA, ACES, TINS, dan SMGR.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BREN Spec Buy dengan area beli di 8950-8975, cutloss jika break di bawah 8800. Jika tidak break di bawah 8800, potensi naik ke 9175-9250 short term.
BBRI Buy on Weakness dengan area beli di 4140-4150, cutloss jika break di bawah 4090. Jika tidak break di bawah 4090, potensi naik ke 4250-4280 short term.
SSIA Spec Buy dengan area beli di 1060-1065, cutloss jika break di bawah 1045. Jika tidak break di bawah 1045, potensi naik ke 1090-1105 short term.
ACES Spec Buy dengan area beli di 825-830, cutloss jika break di bawah 815. Jika tidak break di bawah 815, potensi naik ke 850-860 short term.
TINS Buy on Weakness dengan area beli di 1105-1115, cutloss jika break di bawah 1095. Jika tidak break di bawah 1095, potensi naik ke 1140-1155 short term.
SMGR Spec Buy dengan area beli di 3370-3380, cutloss jika break di bawah 3320. Jika tidak break di bawah 3320, potensi naik ke 3450-3490 short term.

