Samcro Hyosung Adilestari Resmi Listing di BEI, Optimis Sahamnya Diminati Investor Pasar Modal
Pasardana.id - PT. Samcro Hyosung Adilestari Tbk (IDX: ACRO) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di lantai Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/1).
Perusahaan yang didirikan pada tanggal 21 Juli 1989 ini, bergerak dalam bidang industri dan perdagangan yang memproduksi berbagai macam produk berupa perekat Hook dan Loop/Magic Tape atau Pita Pengait rekat dan webbing tape.
“Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dalam perjalanan ACRO. Pencapaian ini juga melebihi ekspektasi kami, ternyata saham ACRO diminati oleh investor pasar modal,” jelas Chung Tae Sung, Direktur Utama PT. Samcro Hyosung Adilestari Tbk dalam keterangan pers, Kamis (11/1).
Diketahui, dalam aksi Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), Perseroan melepas sejumlah 693.828.000 lembar saham.
Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dengan harga Rp108 per saham.
Perseroan mengalokasikan sebanyak 2,48% saham dari Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham atau 17.203.000 saham untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation atau ESA).
Perseroan juga secara bersamaan menerbitkan sebanyak 231.276.000 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 8.33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham disampaikan.
Bersamaan dengan aksi IPO ini, Perseroan mengadakan Program Pemberian Opsi Kepemilikan Saham Kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan - MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 346.913.800 saham.
Adapun PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Lead mengungkapkan, ACRO mengalami kelebihan permintaan atau oversubsribe 20 kali selama masa offering.
Lebih lanjut Chung Tae Sung mengungkapkan, langkah Perseroan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui aksi IPO bertujuan untuk:
1.Sekitar 30% akan digunakan Perseroan untuk pembelian mesin yaitu :
a.60% pembelian mesin dalam rangka pengembangan produk baru.
b.40% pembelian mesin dalam rangka peningkatan dan otomatisasi proses produksi.
2.Sekitar 9,84% akan digunakan Perseroan untuk membayar pinjaman Dollar AS dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk.
3.Sekitar 15% akan digunakan untuk :
a.80,76% akan digunakan untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b.19,24% akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
4.Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.
Chung Tae Sung menambahkan, Kinerja Perseroan sampai saat ini masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif.
Ia juga menyatakan optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini.
“Pasar global hook dan loop diharapkan untuk tumbuh dalam CAGR 5,6% hingga tahun 2029,” tandasnya.
PT Manggung Polahraya Tbk (IDX: MANG)
Sementara itu, pada hari yang sama, PT Manggung Polahraya Tbk (IDX: MANG) juga mencatatkan saham perdananya (listing) di lantai Bursa Efek Indonesia.
Perseroan yang berdiri sejak tahun 1992 ini, memiliki usaha utama yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi Gedung, Pembangunan Infrastruktur Jalan, serta Fasilitas Produksi Aspal Hot Mix dan Beton Ready Mix.
Perseroan memiliki pabrik beton (batching plant) untuk memproduksi beton ready mix untuk berbagai tingkatan mutu dan pabrik aspal (Aspal Mixing Plant/AMP) untuk memproduksi aspal hot mix dengan jangkauan pemasaran yang mencakup beberapa Kotamadya/Kabupaten di sekitar Bandar Lampung.
Bersamaan dengan pencatatan Saham Yang Ditawarkan sebanyak-banyaknya 762.500.000 (tujuh ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu) saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya 20,00% (dua puluh koma nol nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 3.050.000.000 (tiga miliar lima puluh juta) saham yang mewakili 80,00% (delapan puluh koma nol nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebanyakbanyaknya 3.812.500.000 (tiga miliar delapan ratus dua belas juta lima ratus ribu) saham atau sebesar 100,00% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana Saham.
Selain itu, Perseroan disaat yang bersamaan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 228.750.000 (dua ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh ribu) Waran Seri I yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini.
Adapun bertindak selaku Penjamin Emisi Efek adalah Panca Global Sekuritas.

