Beban Bunga Utang Bikin Emiten Nikel Garibaldi Thohir Ini Rugi USD19 Juta Pada Semester I 2023

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id -  PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA) menderita rugi bersih sedalam USD19,655 juta pada semester I 2023, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih senilai USD33,422 juta.

Akibatnya, saldo laba terpangkas 98,3 persen dibanding akhir tahun 2022 yang tersisa USD336.384 pada akhir Juni 2023.

Padahal pendapatan usaha  naik 173,3 persen secara tahunan menjadi USD350,97 juta pada akhir Juni 2023.

Penopangnya, penjualan NPI (nickel Pig Iron) meningkat 132,8 persen menjadi USD298,77 juta.  

Bahkan, perseroan telah membukukan penjualan nikel matte setara USD52,207 juta, sedangkan di semester 1 2022 nihil.

Sayangnya, total beban pendapatan melonjak 210,2 persen secara tahunan menjadi USD332,55 juta.

Pemicunya, biaya manufaktur melambung 305,4 persen menjadi USD369,13 juta.

Senasib, beban pertambangan membengkak 1.000 persen menjadi USD11,99 juta.

Lalu, beban penyusutan mengembung 266 persen menjadi USD11,7 juta.

Bahkan, beban amortisasi properti pertambangan melejit 1.519 persen menjadi USD2,948 juta.

Dampaknya, laba kotor menyusut 15,7 persen secara tahunan menjadi USD18,419 juta pada akhir Juni 2023.

Adapun laba usaha anjlok 95,2 persen secara tahunan yang tersisa USD919.996 pada akhir Juni 2023.

Pasalnya, beban umum dan administrasi terbang 750 persen menjadi USD17,438 juta.  

Namun, emiten tambang mineral milik Garibaldi Thohir ini, menderita rugi sebelum pajak penghasilan sedalam USD18,3 juta.

Pemicunya, biaya keuangan melonjak 510 persen menjadi USD18,355 juta.

Selain itu, emiten baru tercatat pada bulan April 2023 ini mengalami penurunan keuntungan selisih nilai tukar mata uang asing amblas 92,5 persen yang tersisa USD474.732.

Bahkan, perseroan tidak lagi mencatatkan keuntungan atas perubahan nilai wajar pada kepemilikan ekuitas, padahal di semester I 2022 terbilang USD18,9 7 juta.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 telah audit MBMA yan diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/9/2023).

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 9,5 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD944,03 juta pada akhir Juni 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas naik 35,08 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD2,106 miliar pada akhir Juni 2023.

Patut dicermati, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh USD102,3 juta.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya USD457 juta, sedangkan pembayaran kepada pemasok kontraktor dan lain lain mencapai USD524,4 juta.