Raup Laba Rp131 Miliar Dari Jual Aset, HERO Masih Defisit Rp2,1 Triliun Pada Semester I 2023
Pasardana.id - PT Hero Supermarket Tbk (IDX: HERO) meraih laba tahun berjalan sebesar Rp131,92 miliar pada semester I 2023, atau membaik dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat rugi tahun berjalan sedalam Rp113,77 miliar.
Hasil itu membuat emiten pusat perbelanjaan ini menuliskan laba bersih per saham Rp32 per lembar.
Pada gilirannya, defisit dapat dipangkas 5,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp2,171 triliun.
Jika dirunut, pendapatan bersih tumbuh 17,4 persen secara tahunan menjadi Rp2,515 triliun pada akhir Juni 2023.
Penopangnya, pendapatan eceran meningkat 18 persen menjadi Rp2,681 triliun.
Senada, pendapatan konsinyasi naik 17,3 persen menjadi Rp305,87 miliar.
Lalu, pendapatan rumah makan melambung 30,3 persen menjadi Rp133,11 miliar.
Walau beban pokok pendapatan membengkak 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp1,499 triliun pada akhir Juni 2023. Tapi laba kotor tetap terkerek 18 persen menjadi Rp1,016 triliun.
Sayangnya, beban usaha naik 18,3 persen menjadi Rp968,1 miliar. Ditambah biaya keuangan yang melambung 15,3 persen menjadi Rp210,77 miliar.
Akibatnya, HERO menderita rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp157,58 miliar, atau membengkak 27,6 persen dibanding semester I 2022 yang menyentuh Rp123,8 miliar.
Menariknya, manfaat pajak penghasilan melonjak 660 persen menjadi Rp38,978 miliar.
Terlebih, perseroan mencatatkan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan sebesar Rp250,52 miliar, atau melejit 6.150 persen dibanding semester I 2022 yang tercatat hanya Rp4,879 miliar.
Asalnya, menjual aset yang dimiliki untuk dijual dengan jumlah keseluruhan harga jual sebesar Rp 474 miliar.
Alhasil, perseroan meraup laba periode berjalan sebesar Rp 131,92 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 dengan penelaahan terbatas HERO yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 6,2 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp5,601 triliun pada akhir Juni 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 13,7 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp1,067 triliun pada akhir Juni 2023.
Patut dicermati, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp204,52 miliar.
Pasalnya, penerimaan pelanggan hanya Rp2,526 triliun. Tapi, pembayaran kepada pelanggan mencapai Rp1,628 triliun.
Selain itu, HERO harus membayar karyawan senilai total Rp393,87 miliar. Ditambah, pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya sebesar Rp439,3 miliar dan pembayaran bunga sebesar Rp220,74 miliar.

